Unpad dan Bio Farma Garap Riset Dua Calon Vaksin Covid-19

Selasa, 29 Desember 2020 19:35 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan PT Bio Farma sedang menggarap riset dua kandidat vaksin Covid-19. Menurut Neni Nuraeni, Project Integration Manager Research and Development PT Bio Farma, target penelitian itu rampung tiga tahun ke depan.

“Penelitian dan pengembangan vaksin ini untuk kesiapsiagaan terhadap pandemi di masa yang akan datang,” katanya, Selasa 29 Desember 2020.

Baca:
Vaksin Covid-19 untuk Lansia Belum Tersedia, Ini Kata Menkes

Menurutnya lewat keterangan tertulis kepada Tempo, kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 dengan Unpad berupa vaksin rekombinan protein berbasis yeast yang dibiayai oleh Bio Farma.

Adapun kandidat vaksin Covid-19 lainnya berbasis peptide yang disokong Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dalam skema Riset Inovatif Produktif Kerjasama International antara Unpad-Bio Farma dan Lipotek.

Advertising
Advertising

Kontribusi Bio Farma dalam riset kolaborasi dengan Unpad itu dalam bentuk fasilitas, peralatan dan bahan baku, serta peneliti. Target waktu untuk calon vaksin rekombinan protein berbasis yeast pada 2022, sementara yang berbasis peptide pada 2023. “Diharapkan sudah menjadi kandidat prototipe vaksin,” ujar Neni.

Menurut Neni, pengembangan dua calon vaksin Covid-19 dalam negeri ini kerja samanya berbeda dengan calon vaksin Sinovac. “Riset vaksin ini merupakan alternatif dari berbagai platform vaksin Merah Putih yang sekarang sedang disiapkan,” ujarnya.

Pengembangan riset vaksin itu memberikan banyak kemungkinan alternatif untuk keberhasilan dibanding hanya bersandar pada satu kandidat.

Sebelumnya Koordinator Peneliti Diagnostik Covid-19 Unpad Muhammad Yusuf mengatakan tim peneliti sedang merintis tiga calon vaksin. Sebanyak dua rancangan vaksin, yaitu berbasis leptida-liposom dan rekombinan, merupakan kerja sama dengan Bio Farma.

Adapun calon vaksin pasif dari antibodi ayam digarap tim Unpad bersama mitra perusahaan swasta. “Kans besarnya yang dari ayam itu untuk vaksin pasif, itu yang sudah paling siap untuk uji praklinis kalau yang lain masih develop,” kata Yusuf yang dihubungi Selasa.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

16 jam lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

2 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

3 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

4 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya