Vaksin Covid-19 dari Cina Klaim Efikasi 79 Persen, Simak 2 Catatannya

Reporter

Terjemahan

Rabu, 30 Desember 2020 17:35 WIB

Seorang staf menunjukkan sampel vaksin COVID-19 nonaktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibu kota China, pada 10 April 2020. Kredit: Xinhua/Zhang Yuwei

TEMPO.CO, Beijing - Satu vaksin Covid-19 asal Cina telah mengumumkan klaim efikasi sebesar 79,34 persen. Pengembangnya, China National Biotec Group (CNBG), bagian dari China National Pharmaceutical Group atau Sinopharm, kini sedang mengajukan perizinan untuk bisa memproduksinya secara massal dan resmi di dalam negerinya.

Tingkat efikasi vaksin itu berdasarkan hasil sementara dari uji klinis fase 3 yang sudah dijalani di Cina. Vaksin yang sama juga menjalani uji klinis di Uni Emirat Arab dan mengklaim efikasi sampai 86 persen di negara itu, juga berdasarkan hasil sementara uji klinis fase 3, pada 9 Desember lalu.

Baca juga:
Laporan Kedua Uji Klinis Vaksin Sinovac Rampung Akhir Desember Ini

Belum ada penjelasan mengenai perbedaan dua angka efikasi yang diklaim di dua lokasi uji tersebut--yang sekalipun cukup tinggi tapi dinilai dapat merusak kepercayaan terhadap vaksin itu. Mengenai catatan tentang perbedaan hasil ini, seorang juru bicara Sinopharm hanya mengatakan bahwa hasil yang lebih rinci akan dirilis menyusul, tanpa memberikan batas waktu.

Vaksin CNBG atau Sinopharm termasuk di antara lima kandidat vaksin Covid-19 paling maju dari Cina. Dalam pengembangannya, vaksin ini bahkan telah digunakan secara darurat untuk vaksinasi ratusan ribu orang di dalam negeri sejak Juli.

Advertising
Advertising

"Vaksin aman dan pada mereka yang menerima dua dosis suntikan dihasilkan antibodi kadar tinggi," bunyi pengumuman CNBG dari hasil sementara uji klinisnya itu, Rabu 30 Desember 2020.

Tidak ada keterangan lebih rinci seperti jumlah kasus infeksi yang muncul, efek samping yang diidentifikasi, dan berapa banyak di antara relawan yang diberi vaksin atau plasebo. Lagi-lagi tak ada penjelasan untuk catatan yang kedua mengenai transparansi data ini, hanya dinyatakan kalau vaksin sudah memenuhi standar WHO dan standar Badan Produk Medik Nasional Cina.

Baca juga:
Total 20 Persen Relawan Uji Vaksin Sinovac di Bandung Demam Setelah Disuntik

CNBG masih memiliki satu kandidat vaksin Covid-19 yang lain yang juga sudah sampai uji klinis tahap akhir. Keduanya sama telah disetujui untuk penggunaan darurat di Cina meskipun studi belum selesai. Secara keseluruhan, uji klinis fase akhirnya melibatkan banyak responden di 10 negara yang kebanyakan di Timur Tengah dan Amerika Selatan.

Pimpinan Sinopharm Liu Jingzhen pernah mengatakan pada bulan lalu bahwa belasan negara telah mengajukan pembelian vaksinnya itu. Dia tidak mendetilkan negara-negara itu ataupun jumlah dosisnya tapi CNBG dipastikannya mampu memproduksi lebih dari satu miliar dosis pada 2021.

Dibandingkan dengan Pfizer dan Moderna, vaksin-vaksin dari Sinopharm memiliki kelebihan tak perlu penyimpanan suhu ultra-dingin. Ini membuat proses distribusi jauh lebih mudah terutama di negara-negara berkembang. Sekalipun efikasi yang diumumkannya hari ini di bawah Pfizer dan Moderna yang di atas 90 persen.

Baca juga:
4 Pertanyaan untuk Vaksin Covid-19 AstraZeneca gara-gara Dosis Menyimpang

Sedang satu lagi vaksin Covid-19 yang sudah menjalani uji klinis tahap akhir adalah yang dikembangkan AstraZeneca dan Oxford University. Tingkat efikasi yang diumumkan sebesar rata-rata 70 persen.

REUTERS | CNN

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya