Trump Teken Larangan 8 Aplikasi Cina, Termasuk Alipay dan WeChat Pay

Kamis, 7 Januari 2021 09:12 WIB

Presiden Donald Trump berbicara dalam unjuk rasa untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilu oleh Kongres AS, di Washington, 6 Januari 2021.[REUTERS / Jim Bourg]

TEMPO.CO, Jakarta- Tanpa diduga, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meneken perintah melarang delapan aplikasi Cina di Amerika. Alasan presiden yang sudah dipastikan akan lengser dari hasil pemilu lalu itu, berkaitan dengan ancaman keamanan nasional dan diduga menyerap informasi sensitif dari perangkat pengguna.

Mengutip GSM Arena, Rabu, 6 Januari 2021, aplikasi yang dimaksud adalah Tencent QQ, CamScanner, SHAREit, VMate, Alipay, QQ Wallet, WeChat Pay, dan WPS Office. Semuanya tidak akan lagi tersedia di toko Google Play Amerika setelah 45 hari. Larangan tersebut juga menandai kemungkinan aplikasi-aplikasi itu digunakan untuk melacak dan mengumpulkan file tentang karyawan federal Amerika.

“Amerika harus mengambil tindakan agresif terhadap mereka yang mengembangkan atau mengontrol perangkat lunak yang terhubung ke Cina untuk melindungi keamanan nasional,” bunyi pernyataan dari Gedung Putih, seperti dikutip dari BBC, Rabu.

Pemerintah Amerika Serikat khawatir aplikasi-aplikasi tersebut memiliki hubungan dengan pemerintah Cina dan dapat mengekstraksi data sensitif. Tuduhan tersebut hampir sama dengan yang ditujukan kepada TikTok dan juga Huawei.

Perintah Trump mengatakan: “dengan mengakses perangkat elektronik pribadi seperti smartphone, tablet, dan komputer, aplikasi perangkat lunak yang terhubung ke Cina dapat mengakses dan menangkap banyak informasi dari pengguna, termasuk informasi sensitif yang dapat diidentifikasi secara pribadi dan informasi pribadi."

Advertising
Advertising

Pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan pada perusahaan Cina di bulan-bulan terakhir masa jabatannya, termasuk yang dianggapnya sebagai berisiko bagi keamanan nasional negara itu.

Baca juga:
Facebook dan Twitter Lumpuhkan Status Trump Soal Covid-19 dan Flu

Namun, perlu diingat, perintah eksekutif dari presiden itu mungkin akan berubah lagi setelah Trump turun dan digantikan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat terpilih.

GSMARENA

Berita terkait

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

4 jam lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

10 jam lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

2 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

4 hari lalu

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

5 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

5 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

5 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

6 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya