Kebijakan WhatsApp Bikin Pengguna Telegram Melonjak 25 Juta dalam 3 Hari
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Rabu, 13 Januari 2021 09:36 WIB
TEMPO,CO, Jakarta - Aplikasi pesan Telegram telah melampaui lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan. Pendiri Telegram Pavel Durov baru-baru ini mengonfirmasi fakta tersebut melalui saluran Telegram pribadinya, @Durov.
“Pada minggu pertama Januari, Telegram melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan. Setelah itu terus berkembang: 25 juta pengguna baru bergabung dengan Telegram dalam 72 jam (3 hari) terakhir saja,” kata Durov, seperti dikutip Indian Express, Selasa, 12 Januari 2021.
Baca:
Kebijakan Baru WhatsApp Picu Kecaman Bos Telegram ke Facebook
Telegram menjadi salah satu pilihan aplikasi pesan setelah pengguna WhatsApp menerima notifikasi berjudul 'WhatsApp sedang memperbarui ketentuan dan kebijakan privasi’ yang menimbulkan pro dan kontra. Kebijakan baru WhatsApp tersebut juga memicu kecaman dari Durov ke Facebook.
Durov juga membagikan demografi pengguna Telegram yang baru bergabung. “Pengguna baru ini datang dari seluruh dunia, 38 persen dari Asia, 27 persen dari Eropa, 21 persen dari Amerika Latin dan 8 persen dari MENA,” tambahnya dalam postingannya.
Durov telah menyebutkan di posting sebelumnya, rencana monetisasi baru aplikasi untuk masa depan. Rencananya termasuk menghadirkan fitur berbayar premium untuk bisnis dan pengguna listrik sambil menjaga semua fitur Telegram yang ada bebas biaya. Juga berencana membawa iklan ke platform, tapi hanya untuk grup dan saluran besar, serta tetap menjaga obrolan pribadi dan grup bebas iklan.
Dalam postingannya pada 23 Desember 2020, Durov menerangkan, Telegram akan terus berinovasi dan berkembang selama beberapa dekade mendatang. “Kami akan dapat meluncurkan fitur baru yang tak terhitung jumlahnya dan menyambut miliaran pengguna baru,” ujarnya.
Namun, Pavel Durov berujar, Telegram akan tetap independen dan tetap berpegang pada nilai-nilai yang mendefinisikan kembali bagaimana sebuah perusahaan teknologi harus beroperasi. Postingan itu mengisyaratkan Telegram akan menerapkan rencana monetisasi saat menyentuh angka 500 juta pengguna.
INDIAN EXPRESS | BUSINESS INSIDER