Tabung Perangkap Tikus Percobaan dari Unpad Diminati Peneliti Luar

Jumat, 29 Januari 2021 17:15 WIB

Tim peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan restrainer untuk pengambilan sampel darah dari tikus percobaan. Kredit: Unpad

TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan restrainer untuk pengambilan sampel darah dari tikus percobaan. Alat penahan tikus itu dirancang lebih aman bagi satwa dan mudah dipakai peneliti di laboratorium. Perangkatnya berbentuk tabung dari bahan yang tembus pandang.

Baca:
Peringatan Tim Riset Unpad untuk Vaksinasi Massal Warga Februari

Alat penahan tikus percobaan itu dibuat tim peneliti dari Divisi Fisiologi Fakultas Kedokteran Unpad. Koordinator tim, Ronny mengatakan selama ini proses pengambilan sampel darah pada tikus merupakan aktivitas yang cukup sulit. “Tidak semua peneliti terkait mampu melakukannya,” kata dia di laman Unpad, Jumat, 29 Januari 2021.

Kebutuhan restrainer untuk membuat tikus tidak banyak bergerak sehingga akan membantu proses pengambilan darah. Namun, alat yang kini beredar di pasaran dinilai belum optimal untuk memudahkan pekerjaan sulit itu. “Meski tikus sudah ditahan di chamber, peneliti masih sulit mengambil sampel karena lokasi pembuluh vena yang tidak terlihat,” ujar Ronny.

Akibatnya banyak tikus yang harus seringkali ditusuk jarum suntik karena darahnya tidak keluar. Dari kendala dan masalah itu tim membuat restrainer yang lebih etis dan memperhatikan tingkat kesejahteraan hewan (animal welfare). Purwarupa alatnya rampung digarap dalam dua bulan.

Menurut Ronny, restrainer Unpad dibuat lebih leluasa untuk dimasuki tikus. Ruangan yang sempit dinilai membuat tikus tidak nyaman dan bisa stres. Tingkat stres tikus akan berpengaruh pada kadar hormonnya dan merembet ke hasil sampel yang ingin diperoleh. “Contohnya kalau ingin melakukan penelitian hormonal,” kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu restrainer buatan Unpad dilengkapi sinar vena finder. Peneliti menempatkan ekor tikus pada fitur itu kemudian akan terlihat pembuluh darahnya untuk pengambilan sampel. Panas dari sinar vena finder berkisar 35–40 derajat Celsius. Tim menyesuaikan suhunya dengan kondisi tikus percobaan serta tingkat ketepatan pengambilan sampel.

Pengenalan alat itu di media sosial mendapat tanggapan positif dari kolega. Peneliti di Indonesia dan Malaysia yang tertarik untuk memakai ingin membelinya. Ada pula industri yang ingin menyerahkan pengambilan sampel dari tikus percobaan ke tim Unpad. “Responsnya melebihi ekspektasi kami,” ujar Ronny.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

2 jam lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

1 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

2 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya