Pertama Kali Gunung Merapi Miliki 2 Kubah Lava, Warga Diminta Waspada

Senin, 8 Februari 2021 17:57 WIB

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman meminta warga di kawasan lereng Gunung Merapi saat ini tetap waspada, khususnya bagi mereka yang sudah sempat dipulangkan dari pengungsian.

Baca:
Lahar Dingin Gunung Merapi Mengancam, Yogyakarta Pantau Sungai

Kewaspadaan itu menyusul pengumuman dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bahwa saat ini Merapi pertama kali dalam sejarahnya memiliki dua kubah lava di sisi barat daya dan tengah kawah.

“Warga yang berada di barat daya puncak, juga di sisi tenggara yakni kawasan Sungai Gendol musti waspada dengan muncul kubah lava di tengah kawah,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto, Senin, 8 Februari 2021.

Joko menuturkan, Selasa besok sekitar 139 orang pengungsi Gunung Merapi yang selama ini masih tinggal di Barak Purwobinangun Pakem, Sleman, juga sudah mulai dipulangkan.

Keputusan ini diambil karena tempat tinggal mereka di Padukuhan Turgo, Purwobinangun, masih di luar dari area bahaya, yakni 6,5 kilometer dari puncak. Sementara BPPTKG Yogyakarta menetapkan radius bahaya awan panas dalam jangkauan maksimal 5 kilometer.

Advertising
Advertising

“Mulai Selasa besok kami antarkan warga yang masih di pengungsian pulang,” kata Joko.

Joko membeberkan untuk potensi ancaman banjir lahar dingin di sungai berhulu Merapi, khususnya Kali Boyong-Krasak, belum terlalu besar ancamannya meski tetap diwaspadai.

“Endapan material sisa erupsi di Boyong-Krasak terhitung masih sangat sedikit dengan jumlah 262 ribu meter kubik. Kalau sudah mencapai jutaan meter kubik potensi ancamannya besar,” katanya.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan, pada pengamatan Senin telah terjadi guguran lava pijar sebanyak delapan kali dalam periode 00.00-12.00 WIB.

Jarak luncur maksimal lava pijar itu 1.000 meter ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. “Masyarakat kami himbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya banjir lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

1 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

3 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

5 hari lalu

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, erupsi 16 April 2024 lalu. Tak memicu erupsi gunung lain.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

5 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

6 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

6 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

PVMBG menurunkan status Gunung Ruang menjadi Level III atau Siaga. Dengan status ini, potensi bahayanya berupa erupsi skala kecil.

Baca Selengkapnya

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

6 hari lalu

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya