Desa Ini Alami Banjir Kiriman dari Malaysia, Simak Penjelasan Camatnya

Reporter

Antara

Selasa, 9 Februari 2021 09:44 WIB

Kapolsek Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Eeng Suwenda saat meninjau banjir di jalur transportasi perbatasan Malaysia-Indonesia (Malindo) di Kecamatan Beduai, Jumat 5 Februari 2021. (FOTO ANTARA/HO-Polsek Beduai/Istimewa)

TEMPO.CO, Pontianak - Banjir di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, sebagian disumbang dari banjir kiriman negara tetangga. Kiriman air menambah parah banjir yang terjadi pada awal tahun ini.

Radid, Camat Jagoi Babang di Bengkayang yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Serikin di Serawak, Malaysia, mengungkap itu, Senin 8 Februari 2021. “Kami belum pernah mengalami banjir separah tahun ini. Pemicu utamanya adalah banyaknya perkebunan kelapa sawit, serta adanya kiriman air dari Malaysia," kata dia.

Menurutnya, wilayah Serikin sudah lebih dulu mengalami banjir. Kiriman yang sampai ke Jagoi menjadikan wilayah itu mengalami banjir untuk yang ketiga kalinya di awal 2021 ini. Disebutkannya ada tiga desa yang sedang terendam banjir terbaru dari enam yang terdampak dua banjir sebelumnya.

Radid memberi penekanan kepada faktor penyebab banjir besar di Bengkayang berupa semakin masifnya perkebunan kelapa sawit beberapa tahun belakangan. Ditambah, maraknya tambang emas tanpa izin (PETI). "Desa Jagoi selama ini tidak pernah banjir," ucap Radid.

Sejumlah warga menaiki perahu melintasi banjir yang merendam permukiman di Desa Lesabela, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Jumat, 5 Februari 2021. Banjir di kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia tersebut terjadi sejak Rabu, 3 Februari 2021. ANTARA/HO/Andas

Advertising
Advertising



Banjir juga berdampak pada pertanian karena sampai saat ini, beberapa ladang dan sawah warga sudah diterjang banjir. Desa beserta ladang dan sawahnya memang dikepung perkebunan kelapa sawit. "Salah satu penyebab banjir di Jagoi Babang saya pikir karena perkebunan kelapa sawit itu,” ujar Radid lagi.

Penjabat Bupati Bengkayang, Yohanes Budiman, mengakui faktor-faktor penyebab banjir yang disebut Radid. Yohanes mengatakan sungai yang ada tidak mampu lagi menampung limpasan air permukaan sehingga meluap. Dia menyebut Sungai Kumba di Kecamatan Seluas dan Sungai Ledo di Kecamatan Ledo.

Baca juga:
Banjir di Malaysia, Raja dan Permaisuri Naik Sampan Temui Pengungsi

Yohanes mengajak DPRD setempat untuk meninjau kembali rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bengkayang untuk menghindari bencana banjir tahun ini terulang. "Mengatur kembali pola perkebunan kelapa sawit dan mengatasi tambang emas tanpa izin di Bengkayang," kata dia.

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

9 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

19 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

3 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

3 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya