Menkes Minta Tracing 30 Orang per Kasus Positif Covid-19, Yogya Kerahkan Babinsa

Kamis, 11 Februari 2021 22:09 WIB

Petugas berbincang dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum dibawa ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Senin, 25 Januari 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta siap menindaklanjuti rencana Kementerian Kesehatan terkait upaya percepatan dan perluasan testing dan tracing Covid-19 melalui swab antigen di Puskesmas. Kementerian Kesehatan menargetkan tracing dan testing pada tiap temuan kasus positif bisa menjangkau sedikitnya 30 kontak erat.

"Saat ini kami sudah siapkan surveilans yang akan menjadi contact tracer sebanyak 90 orang yang masih akan dibantu dari Babinsa dan Babinkamtibmas," kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada Tempo, Kamis 11 Februari 2021.

Heroe yang juga Wakil Walikota Yogya itu mengatakan jumlah kontak erat yang harus di-tracing dari setiap satu kasus positif tersebut jelas butuh sumber daya manusia (SDM) cukup. Dia mengilustrasikan jika dalam satu hari ada 50 kasus positif maka minimal harus dilakukan 1000 testing dengan swab antigen.

"Jika hari kedua ada 30 kasus, minimal harus ada 600 testing antigen, artinya semakin hari angka (kebutuhan untuk testing) akan semakin besar," kata dia.

Dalam upaya tracing, Heroe mengantisipasi petugas pelacak tidak selalu bisa menyelesaikannya dalam satu hari. Begitu juga proses testing. "Sehingga potensi penumpukan antrean yang di-testing nanti akan menjadi persoalan terhadap kecepatan melakukan isolasi mandiri warga yang suspect," ujarnya.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, puskesmas di Kota Yogya saat ini per hari minimal mengerahkan 60 vaksin untuk tenaga kesehatan. Ini juga dipastikannya bakal meningkat jumlahnya.

Ditambah dengan kebutuhan 50-70 tenaga untuk perluasan tracing dan testing itu, Heroe juga menekankan fasilitas kesehatan harus diatur sedemikian rupa agar warga yang hendak mendapatkan vaksinasi dan tes swab antigen tidak berkerumun di puskesmas.

Heroe menilai kondisi pengaturan itu juga menjadi pekerjaan rumah yang harus jadi perhatian semua pihak. Sebenarnya, dia berpendapat, alat Genose UGM bisa membantu lebih cepat dan mengurangi potensi penumpukan di fasilitas kesehatan. Sebelum kebijakan perluasan testing dan tracing, alat itu telah disosialisasikan sebagai sarana untuk screening kasus Covid-19 yang akurat namun murah.

Baca juga:
Klaim Kasus Sembuh Covid-19 Meningkat, Yogya Larang ASN ke Luar Kota

"Apalagi jika tujuan utamanya adalah untuk secepatnya mengisolasi yang suspek Covid 19, hasil dari GeNose sudah bisa," katanya sambil menambahkan, "Tetapi jika dengan tujuan diagnosis memang antigen akan memudahkan,".

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

10 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

13 hari lalu

Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

13 hari lalu

Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.

Baca Selengkapnya