Survei Facebook, 74 Persen Orang di Indonesia Bersedia Disuntik Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 13 Februari 2021 07:04 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua orang Indonesia bersedia disuntik vaksin Covid-19. Sekitar 25 persen yang menolaknya, menurut hasil survei yang dilakukan Facebook bekerja sama dengan University of Maryland, Amerika Serikat. Survei ini menggunakan sampel para pengguna Facebook dan data terakhir untuk wilayah Indonesia 9 Februari 2021.

Indonesia adalah bagian dari survei global dalam 56 bahasa yang dilakukan Facebook dan University of Maryland. Pengguna Facebook diundang untuk melaporkan gejala, perilaku social distancing, isu kesehatan mental, dan dampak finansial sehari-hari. Sebanyak setengah juta respons dikumpulkan setiap harinya dalam survei itu.

Dari para pengguna Facebook di Indonesia, survei per 9 Februari lalu mendapatkan 74,44 persen menyatakan bersedia menerima vaksin Covid-19. Angka kesediaan orang untuk menerima vaksinasi ini sangat bervariasi di seluruh dunia. Negara tetangga seperti Singapura, Vietnam, dan Myanmar lebih dari 80 persen, tapi di Filipina hanya 60,72 persen per periode yang sama.

Sedang Malaysia dan Thailand setara di kisaran 75,1 persen yang menyatakan bersedia divaksin Covid-19. Kamboja 71 persen yang bersedia.

Sebagai bagian dari program Data for Good, Facebook juga bekerja sama dengan mitra akademis untuk mengambil sampel dari orang-orang di Facebook untuk berpartisipasi dalam survei di luar platform. Survei di sini mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 39 juta respons di 200 negara dan wilayah sejak April 2020 hingga pekan ini.

Advertising
Advertising

"Ini adalah salah satu survei terbesar untuk membantu peneliti kesehatan memantau dan memperkirakan penyebaran Covid-19 dengan lebih baik," bunyi pernyataan dari Facebook lewat keterangan tertulis.

Bersama hasil survei-surveinya itu, Facebook pada awal pekan ini juga mengumumkan beberapa inisiatif untuk mendukung upaya vaksinasi di seluruh dunia. Di antaranya adalah kredit iklan senilai $ 120 juta untuk membantu kementerian kesehatan, LSM dan badan-badan PBB menjangkau miliaran orang di seluruh dunia dengan informasi tentang pencegahan penyakit dan vaksin Covid-19.

"Kami juga memperluas upaya menghapus klaim palsu tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook dan Instagram," katanya.

Baca juga:
Ketua Tim Riset Vaksin Sinovac di Bandung Divaksinasi, Simak Komentarnya

Facebook menyebutkan, selama setahun terakhir, lebih dari 2 miliar orang dari 189 negara terhubung ke informasi terpercaya tentang virus corona melalui Pusat Informasi Covid-19. Sementara itu menghapus lebih dari 12 juta konten yang berisi hoax yang membahayakan hingga menyebabkan cedera fisik.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

5 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

19 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

21 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya