Top 3 Tekno Berita Kemarin: Bukti Jalan Tol Cipali Ambles, Gempa Doublet

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Februari 2021 07:25 WIB

Singkapan lempung putih abu-abu di bawah timbunan badan jalan di lokasi jalan tol Cipali ambles di Km 122+400 seperti yang ditemukan pada Kamis, 11 Februari 2021. (Dok.Tim LIPI)

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 13 Februari 2021, diawali dari temuan bukti yang dianggap penting oleh tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai penyebab jalan Tol Cipali ambles. Tim mendatangi lokasi ambles di Kilometer 122+400 arah Jakarta itu pada Kamis lalu.

Berita top kedua kemarin datang dari Lampung. Dua gempa berkekuatan setara terjadi hampir bersamaan dari zona megathrust di laut. Beruntung tak ada tsunami dan guncangannya dirasakan lemah saja.

Berita ketiga tentang aturan baru vaksinasi Covid-19 yang ditambahkan oleh Kementerian Kesehatan. Sayangnya, harapan dari Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) agar pasien kanker padat termasuk di dalam kelompok prioritas tak terpenuhi.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 13 Februari 2021, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Tim LIPI Temukan Bukti Penting Sebab Jalan Tol Cipali Ambles

Tim peneliti gerakan tanah dari Pusat Penelitian Geoteknologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung menemukan bukti yang dianggap penting dalam kasus jalan tol Cipali (Cikopo-Palimanan) ambles. Dari penelusuran di sekitar lokasi kejadian yaitu Km 122+400 arah Jakarta, tim mendapatkan adanya lapisan lempung.

“Lapisan lempung ini dapat menjadi bidang gelincir saat lereng timbunan jenuh air akibat hujan lebat,” kata Adrin Tohari dari tim peneliti itu, Sabtu 13 Februari 2021.

Pekerja memeriksa kondisi jalan tol yang ambles di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu, 10 Februari 2021. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Astra Tol Cipali akan melakukan percepatan penanganan amblesnya jalan di ruas tol Cipali KM 122, ANTARA/Dedhez Anggara

Tim mengkonfirmasi kalau badan jalan tol Cipali yang ambles merupakan timbunan tanah. Timbunan itu dikonstruksi pada daerah lereng alami yang landai. Di bawah timbunan tanah jalan tol yang amblas itulah didapati lapisan lempung dari pelapukan batuan tufa (tuff).

2. Gempa Doublet Hari Ini, Giliran Zona Megathrust Lampung Aktif

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa doublet dari laut, arah barat daya Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Sabtu siang 13 Februari 2021. Gempa doublet atau kembar diberikan kepada rentetan gempa yang terjadi hampir berbarengan dengan kekuatan yang setara dari kawasan yang sama.

Sama seperti yang beberapa kali terjadi di Bengkulu, tepatnya di Pulau Enggano, gempa doublet di Lampung hari ini juga berasal dari zona megathrust. Kekuatan dua gempa hari ini, masing-masing 5,3 dan 5,5 dalam skala Magnitudo, dan guncangannya bisa dirasakan dalam skala III MMI atau dirasakan nyata di dalam rumah.

Gempa doublet selatan Lampung hanya selisih 12 menit, berpusat di zona megathrust, Sabtu siang 13 Februari 2021. Twitter/@daryonoBMKG

Gempa yang pertama tercatat terjadi pada Pukul 11.18.21 WIB. Episentrumnya di laut, 193 kilometer barat daya Pesisir Barat, Lampung. Hiposentrum atau kedalaman 10 kilometer.

3. Aturan Baru Vaksinasi Covid-19, Dokter Desak Pasien Kanker Padat Masuk

Kementerian Kesehatan telah memasukkan kelompok komorbid dalam aturan terbaru pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Kelompok komorbid atau mereka yang memiliki penyakit penyerta masuk bersama kelompok lansia, penyintas Covid-19, dan ibu menyusui.

Dalam surat edaran Kemenkes tertanggal 11 Februari 2021 itu disebutkan kelompok komorbid dengan hipertensi dapat divaksinasi sepanjang tekanan darahnya tak melebihi 180/110 MmHg. Untuk kelompok komorbid dengan diabetes, belum ada komplikasi akut. Sedang untuk kanker, hanya penyintas yang akan diberikan vaksin.

Seorang pasien penderita penyakit kanker menjalani pengobatan radiasi untuk mematikan jaringan sel-sel kanker di Ruang Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat, 20 Mei 2016. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi, peningkatan penderita kanker sebesar 300 persen di seluruh dunia pada tahun 2030, 70 persennya berada di negara berkembang seperti Indonesia.

Baca juga:
Efek Vaksin Covid-19 untuk Lansia, 2 dari 1.000.000 Mungkin Pingsan

Isi edaran tak sesuai harapan Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi). Dalam sebuah webinar tepat sehari sebelum surat edaran itu diteken, Peraboi meminta pemerintah memprioritaskan pasien kanker padat dalam program vaksinasi Covid-19. Alasannya, pasien dengan kanker padat berisiko mengalami gejala berat sampai kematian apabila terinfeksi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

4 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya