Di Prancis, Hanya Separuh Dosis Vaksin Covid-19 untuk yang Pernah Terinfeksi

Reporter

Terjemahan

Minggu, 14 Februari 2021 12:10 WIB

Orang-orang yang memakai masker berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Prancis, 22 Januari 2021. [REUTERS / Gonzalo Fuentes]

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Prancis, Haute Autorite de Sante, merekomendasikan pemberian separuh dosis atau sekali suntikan saja vaksin Covid-19 kepada orang-orang yang sudah pernah terinfeksi penyakit itu. Alasannya, mereka yang sudah pernah terinfeksi dan sembuh memiliki respons kekebalan tubuh melawan SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, setara penerima sekali suntikan vaksin.

"Jadi pemberian satu dosis vaksin digunakan sebagai pengingat (reminder) untuk sistem kekebalan tubuhnya tentang bagaimana melawan Covid-19," bunyi pernyataan yang disampaikan Jumat, 13 Februari 2021.

Baca juga:
Inggris Akhirnya Catat Penurunan Jumlah Kasus Covid-19, Berkat Lockdown

Seperti diketahui, seluruh tiga jenis vaksin Covid-19 yang telah diizinkan penggunaannya secara darurat di Eropa mensyaratkan--berdasarkan uji klinis yang telah dilakukan--inokulasi dua dosis atau dua kali suntikan. Ketiganya adalah vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca yang masing-masing dari dua dosisnya diberikan dalam jarak beberapa pekan.

Prancis menjadi negara pertama yang membuat rekomendasi satu dosis saja untuk mereka yang sudah pernah terinfeksi tersebut. Pemberiannya dilakukan pada jarak 3-6 bulan setelah orang tersebut terinfeksi. "Satu dosis saja sudah cukup," kata Haute Autorite de Sante sambil mengakui belum ada negara lain yang membuat penetapan serupa.

Advertising
Advertising

Prancis telah mempercepat program vaksinasi dalam beberapa pekan ini. Per Kamis, sebanyak lebih dari 2,1 juta orang di negeri itu telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin Covid-19, dan 535.800 yang sudah dapat lengkap dua dosis.

Sementara itu, hampir 3,5 juta orang yang telah dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 di seluruh negara tersebut. Angka kematiannya hampir menyentuh 81 ribu orang.

Keputusan membedakan vaksinasi antara mereka yang sudah dan belum pernah terinfeksi Covid-19 sejalan dengan hasil dua studi dari Amerika Serikat belum lama ini. Studi-studi itu juga mengungkap dugaan satu dosis vaksin mungkin sudah

cukup efektif pada individu yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sembuh.
Satu studi di antaranya mengatakan, respons kekebalan tubuh individu itu setara atau bahkan melebihi individu yang belum pernah terinfeksi dan telah menerima satu dari dua dosis vaksin.

Baca juga:
Infeksi Virus Covid-19 Jenis Baru Sudah Hampir 1.000 Kasus di Amerika

Satu jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Johnson & Johnson sebenarnya didesain hanya sekali penyuntikan (satu dosis). Tapi, vaksin ini belum diberikan izin penggunaan darurat oleh otoritas di Amerika Serikat maupun Eropa.

NEW SCIENTIST | FRANCE24 | JHU

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

16 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

21 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya