Magma Gunung Merapi Berjalan Pelan, Kubah Lava Terus Tumbuh

Senin, 15 Februari 2021 19:31 WIB

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mendeteksi saat ini magma Gunung Merapi berjalan sangat pelan menuju ke permukaan.

Baca:
Lava Pijar Gunung Merapi Tak Muncul Selama 24 Jam, Status Tetap Siaga

Pelannya perjalanan magma yang mendorong erupsi efusif itu menjadi pertanda kecilnya suplai material erupsi yang dibawa dan akhirnya mengurangi intensitas awan panas yang terjadi.

“Namun masyarakat justru perlu lebih waspada dengan lambatnya perjalanan magma itu, karena di sisi lain kubah lava Merapi saat ini terus bertumbuh dan sewaktu-waktu bisa memicu terjadinya awan panas,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida Senin 15 Februari 2021.

Hanik merinci, pembentukan kubah lava Merapi saat ini memang jauh kecepatannya dibanding erupsi-erupsi Merapi sebelumnya. Jika umumnya pertumbuhan kubah lava Merapi rata-rata 20 ribu meter kubik per hari, maka pada erupsi 2021 ini pertumbuhan kubah lava rata-rata hanya 10 ribu meter kubik per hari.

Kondisi ini jelas berbeda dibanding erupsi Merapi sebelumnya. Satu contoh erupsi 2006 yang pertumbuhan kubah lava berkisar 70 -150 ribu meter kubik per hari dan ketika ada gempa kecepatannya naik lagi.

Advertising
Advertising

Hasil pantauan aktivitas Merapi 5-11 Februari 2021, volume kubah lava 2021 yang berada di tebing barat daya terukur sebesar 295 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan sebesar 48.900 meter kubik per hari.

“Sedangkan untuk kubah lava Merapi kedua di bagian tengah, seminggu ini kami sudah coba ukur hingga tiga kali namun terus gagal karena terkendala cuaca,” kata dia.

Hanik menuturkan melihat kecepatan angin di kawasan Merapi saat ini, sangat tidak memungkinkan untuk menerbangkan drone. “Sehingga kami tidak bisa melihat dan belum bisa menghitung volume kubah lava bagian tengah, tapi kita harus waspadai itu,” ujarnya.

Sepekan ini dari pantauan di pos pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, intensitas curah hujan tertinggi Merapi sempat tercatat sebesar 92 mm/jam selama 60 menit pada tanggal 5 Februari 2021 lalu.

Hanik menuturkan, jika pertumbuhan kubah lava tidak berhenti dan terus naik, maka status Merapi yang saat ini yang masih di level III atau Siaga akan segera dievaluasi. Begitu juga jika jarak luncur awan panas semakin jauh dan membahayakan penduduk.

BPPTKG menyatakan potensi bahaya erupsi Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Dalam periode pengamatan 5 -11 Februari 2021, kegempaan Merapi tercatat 22 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 193 kali gempa Fase Banyak (MP), 775 kali gempa Guguran (RF), 10 kali gempa Hembusan (DG) dan 13 kali gempa Tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan periode seminggu sebelumnya," ujar Hanik.

Terkait awan panas Gunung Merapi, data maksimum BPPTKG mencatat pada 27 Januari 2021 lalu awan panas sempat terjadi 52 kali dengan durasi terpanjang 317 detik serta jarak estimasi tiga kilometer ke barat daya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

3 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

5 hari lalu

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, erupsi 16 April 2024 lalu. Tak memicu erupsi gunung lain.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

6 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

6 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga, Potensi Bahayanya Berupa Erupsi Skala Kecil

PVMBG menurunkan status Gunung Ruang menjadi Level III atau Siaga. Dengan status ini, potensi bahayanya berupa erupsi skala kecil.

Baca Selengkapnya

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

6 hari lalu

Usai Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Beroperasi Siang Ini

Bandara Sam Ratulangi Manado dipastikan bisa beroperasi kembali hari ini, Senin, 22 April 2024 setelah beberapa hari ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

6 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

6 hari lalu

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

7 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya