Bencana Pergerakan Tanah di Sukabumi Semakin Masif, Puluhan Rumah Terdampak

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 21 Februari 2021 06:09 WIB

Kondisi salah satu rumah milik warga di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang ambruk karena kondisi tanah yang terus bergerak. Kredit: Antara/Dok/Relawan ProBumi Indonesia

TEMPO.CO, Sukabumi - Bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, semakin masif. Di beberapa titik kini ditemukan lokasi longsoran dan anjlokan tanah yang bisa mengancam keselamatan warga sekitar.

Baca:
Alarm Deteksi Dini Bencana Longsor Nganjuk Rusak Sudah Setahun

"Setiap harinya di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, ini tanah terus bergerak mulai dari longsor hingga ambles, bahkan retakan tanah terus melebar yang mengakibatkan rumah warga banyak yang ambles dan rusak berat," kata relawan ProBumi Indonesia Asep Has di Sukabumi, Sabtu, 20 Februari 2021.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bencana yang melanda Kampung Ciherang mengakibatkan 21 rumah terdampak mulai dan sudah tidak bisa dihuni lagi.

Puluhan rumah tersebut ditempati 24 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 58 orang. Sementara untuk rumah yang terancam bencana pergerakan tanah sebanyak 108 unit yang dihuni 122 KK atau 392 jiwa.

Dampak dari bencana itu pun sebanyak 57 KK atau 170 jiwa mengungsi dengan rincian 20 KK atau 66 jiwa mengungsi di bangunan SD yang berada di daerah tersebut dan sisanya atau 37 KK (104) mengungsi di rumah kerabatnya.

Advertising
Advertising

Tidak hanya fasilitas milik warga yang rusak dan terancam, fasilitas umum yang berada di Kampung Ciherang, seperti SDN Ciherang, masjid, MCK, mushala dan lainnya terancam, bahkan jika pergerakan tanah semakin masif tidak menutup kemungkinan fasilitas lainnya ikut terdampak.

Menurutnya, retakan tanah di kampung itu rata-rata sekitar satu sampai lima meter dengan kedalaman berbeda antara 0,5 hingga tujuh meter dan jalan lingkungan yang dari arah Jalan Cibodas ke Ciherang sudah mulai hancur.

Ditambah adanya tebing yang setiap harinya mengalami longsor serta retakan di jalan tersebut terus melebar dan memporakporandakan jalan penghubung antardesa itu, sehingga sudah sulit dilalui kendaraan khususnya roda empat.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sebanyak 14 rumah terpaksa harus dibongkar karena amblas akibat retakan tanah semakin melebar. Rumah-rumah yang terpaksa harus diratakan dengan tanah ini sudah tidak bisa dihuni.

"Kondisi pergerakan tanah masih ada dan sekarang lebih aktif karena di beberapa lereng ada longsoran serta anjlokan semakin masif, bahkan warga pun berulang kali dikejutkan dengan adanya suara dentuman dari sekitar lokasi bencana," ujar Asep.

Sementara, Plh. Bupati Sukabumi Zainul mengatakan dari hasil kajian yang dilakukan tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang masuk dalam kategori sedang hingga tinggi.

PVMBG merekomendasikan agar warga yang tinggal di lokasi bencana untuk direlokasi, maka dari itu pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan instansi lainnya dan menetapkan untuk tempat relokasi warga menggunakan lahan milik PTPN.

"Kami saat ini sedang menyiapkan berbagai hal, khususnya saranan hunian sementara untuk warga terdampak bencana, agar mereka tidak lama tinggal di pengungsian yang kurang layak," katanya.

ANTARA

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

11 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

1 hari lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

1 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

2 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

3 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

4 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

4 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya