Rapid Test Antigen Enram Asli dari NTB, Gubernurnya Terkejut

Reporter

Antara

Jumat, 26 Februari 2021 09:24 WIB

Petugas menata alat Rapid Test Antigen yang disediakan oleh Dinas Kesehatan dan Petugas Gabungan dari unsur TNI, Polri dan Satpol PP Provinsi Jawa Barat di Rest Area KM 57, Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 24 Desember 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Mataram - Universitas Mataram bersama Laboratorium Hepatika Bumi Gora Nusa Tenggara Barat menyatakan berhasil menciptakan alat rapid test antigen yang diberi nama Enram. Alat diluncurkan bareng Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, didampingi Rektor Universitas Mataram Lalu Husni, dan Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto, Kamis 25 Februari 2021.

"Selama ini berbicara coronavirus itu identik dengan alat-alat yang canggih dan berada di kota-kota besar," kata sang gubernur memuji inovasi Enram.

Menurut Zulkieflimansyah, kolaborasi itu dapat memudahkan tracing kepada penderita Covid-19, sehingga dapat mengurangi angka kasus penularannya diNTB. Selama ini, dia menuturkan, NTB terkendala alat dan dengan kehadiran Enram diharapkan mampu melawan pandemi dengan lebih baik.

"Kalau sudah alatnya jelas, maka tracing cepat. Mudah-mudahan pandemi ini cepat teratasi," ujarnya.

Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB, meminta agar alat rapid test antigen Enram yang disebutkan memiliki tingkat akurasi hingga 91 persen dibandingkan PCR Swab tersebut dapat diproduksi lebih banyak lagi. Ia menargetkan akhir Maret 2021 dapat diproduksi sebanyak 50 ribu. "Lebih cepat lebih baik," katanya.

Dia mengaku tidak pernah menyangka NTB mampu membuat alat rapid test antigen Vovid-19 sendiri. Menurutnya, ini membuktikan bahwa industrialisasi tidak identik dengan pabrik-pabrik besar. Bahkan Zulkieflimansyah yakin, bila diberi kesempatan dan sumber daya, NTB mampu membuat vaksin.

"Atas nama pemerintah daerah, kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Hepatika dan Unram," katanya.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah (kedua kiri), didampingi Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto (kanan), Kepala Dinas Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri (kiri) menunjukkan alat rapid test antigen yang diberi nama Enram di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis 25 Februari 2021. (ANTARA/Nur Imansyah).



Rektor Unram Lalu Husni menjelaskan bahwa temuan ini merupakan bagian dari riset dan inovasi, yang menjadi kebijakan pemerintah, dalam mendorong perguruan tinggi untuk melakukan penelitian, penemuan dan inovasi, terutama di era pandemi ini. Ia mengapresiasi Tim Rumah Sakit Unram bersama Tim Laboratorium Hepatika Bumi Gora, yang telah terus berkreasi dan berinovasi membantu daerah bahkan bangsa dan negara.

Baca juga:
Studi di ITB Ungkap Sebaran Mutasi Virus Corona Covid-19 di Indonesia

Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto yang menginisiasi riset dan penelitian untuk menciptakan alat rapid test antigen menjelaskan sebelumnya laboratorium itu terlibat membuat alat rapid test antibodi bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada dan Universitas Padjadjaran. Setelah itu Hepatika ditantang Gubernur Zulkieflimansyah untuk membuat inovasi menciptakan alat rapid test antigen bekerja sama dengan Universitas Mataram. "Kami yang memproduksi, Unram yang evaluasi hasilnya" kata Mulyanto.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

5 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

8 hari lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

Biaya UKT bagi mahasiswa baru hasil Seleksi Mandiri Unpad maksimal Rp 30 juta per semester. Iuran masuknya bisa mencapai Rp 195 juta.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

10 hari lalu

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.

Baca Selengkapnya