Hujan Es Kagetkan Warga Kota Yogyakarta, Pengendara Menepi

Rabu, 3 Maret 2021 14:48 WIB

Penampakan hujan es di Sleman, Selasa, 2 Maret 2021. Dok BPBD Sleman

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan es melanda wilayah perkotaan Yogyakarta, Rabu siang, 3 Maret 2021, sekitar pukul 13.40 WIB. Sehari sebelumnya, hujan es sempat menerjang kawasan Kabupaten Sleman.

Baca:
Hujan Es Sebesar Kelereng Melanda Sleman

Hujan es di wilayah Kota Yogyakarta kali ini pun turut disertai hujan lebat dan angin kencang dan mengagetkan warga di sekitar kawasan Tugu Yogya, Pakualaman, hingga Malioboro.

Warga khususnya pengendara motor yang tak menyangka fenomena itu buru-buru menepikan kendaraannya. Hujan es sebesar kerikil-kerikil itu membuat warga pengendara di jalan cukup kaget.

“Saya kira cuma hujan biasa dan angin, ternyata ada butiran-butiran esnya sebesar kerikil,” ujar Arifin, 41, warga asal Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Ayah satu anak itu terpaksa menepi dan menunda sementara perjalanannya menuju Klaten, Jawa Tengah, karena ia khawatir jika di tengah jalan hujan lebat disertai es itu ternyata durasinya lama.

Advertising
Advertising

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Reni Kraningtyas membenarkan telah terpantau telah terjadi hujan es di sejumlah wilayah Kota Yogyakarta dan juga Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, pada Rabu.

Reni pun menjelaskan fenomena hujan es itu terjadi karena saat udara hangat, lembab dan labil terjadi di permukaan bumi maka pengaruh pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi matahari akan mengangkat massa udara tersebut ke atas/atmosfer dan mengalami pendinginan.

“Setelah terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan cumulonimbus (Cb). Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level,” kata dia.

Freezing level ini, kata Reni, menyebabkan terbentuknya kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar.

“Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es. Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil,” katanya.

Reni mengingatkan hujan es saat masih berpotensi tinggi terjadi pada musim hujan dan juga pada saat pancaroba. Hujan es ini sifatnya sangat lokal (radius 2 km) yang disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus lebih dari 10 km.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

5 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

7 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

1 hari lalu

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

2 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya