Senjata Laser Baru Bidikan Amerika, Tembakkan Panas 1 Triliun Watt

Reporter

Terjemahan

Jumat, 5 Maret 2021 18:02 WIB

Ilustrasi pertempuran dengan senjata laser.[Lockheed Martin via Newatlas]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat ingin mengembangkan sebuah senjata laser baru yang jauh lebih bertenaga daripada yang ada saat ini. Daya hancurnya diperkirakan hampir tiga kali lebih besar.

Keinginan itu terungkap dalam sebuah catatan untuk prospek senjata baru yang diunggah di laman web Small Business Investment Research Pentagon (Departemen Pertahanan AS). Disebutkan di sana senjata baru yang dimaksud adalah Tactical Ultrashort Pulsed Laser for Army Platforms.

Militer Amerika mempercayai senjata itu bisa seutuhnya membidikkan laser ke sebuah drone untuk menghancurkannya sekaligus memanggang sistem elektronik di dalamnya.

Kebanyakan senjata laser yang digunakan untuk militer adalah gelombang laser yang kontinyu, atau yang meledakkan targetnya dengan pancaran gelombang energi secara kontinyu. Laser dengan gelombang yang kontinyu membutuhkan ledakan itu karena mereka bekerja efektif seperti blowtorches.

Sinar laser akan memanasi permukaan targetnya--misalkan sebuah drone--hingga meleleh, menginduksi kegagalan aerodinamika dan membuatnya jatuh, atau hingga muatan bahan peledaknya atau bahan bakarnya meledak.

Advertising
Advertising

Masalahnya, kadang gelombang laser, kerap dalam satuan kilowatt, butuh fokus pada satu titik pada target selama beberapa detik untuk bisa berfungsi menghancurkan targetnya. Namun, Ultrashort Pulse Lasers akan menukar durasi itu dengan tenaga, menembakkan energi laser 1-terawatt dalam 200-femtosecond.

Sebagai ilustrasi, 1 terawatt itu setara 1 triliun watt dan 1 femtosecond ekuivalen dengan seperquadriliun second.

Tidak seperti senjata gelombang laser umumnya yang bekerja dengan prinsip sederhana yakni membakar, militer AS juga mengatakan sistem USPL bisa menetralisir ancaman dengan tiga mekanisme berbeda. Ketiganya adalah, masing-masing, melelehkan material dari target, membutakan sensor-sensor menggunakan broadband supercontinuum yang dibangkitkannya di udara, dan membangkitkan gangguan elektronik lokal.

Baca juga:
VH-92, Helikopter Marine One Baru untuk Joe Biden

Metode terakhir, menetralisir ancaman, sama seperti electromagnetic pulse (EMP) yang dihasilkan dari ledakan nuklir. Ini bisa menolong ketika senjata laser tak mampu membakar dan membuat jatuh target karena bisa melumpuhkan sensor-sensor yang diandalkan drone.

POPULAR MECHANICS

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

6 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

16 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

21 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

22 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya