Vaksin Pfizer Menetralkan Varian Virus Corona Brasil dalam Uji Lab
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Selasa, 9 Maret 2021 09:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 dari Pfizer dan BioNTech mampu menetralkan varian baru virus corona yang menyebar dengan cepat di Brasil. Hasil tersebut berdasarkan studi laboratorium yang dilakukan University of Texas Medical Branch dan diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Senin, 8 Maret 2021.
Baca:
Kasus Positif Covid-19 Balikpapan Jadi 33 dari Ratusan, PPKM Dianggap Efektif
Para ilmuwan menjelaskan, kemampuan menetralkan secara kasar setara dengan efek vaksin Pfizer pada versi virus yang kurang menular sebelumnya dari tahun lalu. “Spike, yang digunakan oleh virus untuk memasuki sel manusia, adalah target utama banyak vaksin Covid-19,” kata ilmuwan, seperti dikutip Reuters, Selasa, 9 Maret 2021.
Seperti diketahui, beberapa varian baru SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, yang mampu menyebar lebih mudah ditemukan di beberapa bagian dunia. Kecemasan pun bangkit kalau mutasi yang dibawa oleh varian baru bisa berpengaruh juga kepada kemampuan mereka meliuk dari pertahanan vaksin dan pengobatan yang sudah ada.
Varian baru virus corona itu termasuk yang disebut P.1 yang ditemukan dari Brasil, B.1.1.7 asal Inggris, dan B.1.351 yang pertama dilaporkan di Afrika Selatan.
Dalam uji lab terbaru itu, peneliti telah mengambil darah orang yang telah diberi vaksin. Hasilnya, vaksin menetralkan versi rekayasa virus yang mengandung mutasi yang sama pada bagian spike dari varian P.1 yang sangat menular. Varian tersebut pertama kali diidentifikasi di Brasil.
Studi yang diterbitkan sebelumnya, Pfizer telah menemukan bahwa vaksinnya menetralkan varian lain yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan. Meskipun varian Afrika Selatan dapat mengurangi antibodi pelindung yang ditimbulkan oleh vaksin.
Namun, Pfizer mengaku yakin vaksinnya saat ini kemungkinan besar masih melindungi terhadap varian Covid-19 Afrika Selatan. Namun, pihaknya mengaku sedang mengembangkan suntikan dosis tambahan, booster, agar vaksin Covid-19 yang sudah mereka kembangkan dapat tetap efektif melindungi melawan varian baru virus corona yang lebih mudah menular.
"Setiap kali varian baru muncul kami sudah seharusnya mampu menguji apakah vaksin kami efektif," kata CEO Pfizer, Albert Bourla, kepada Bloomberg, 26 Januari 2021 lalu. Begitu didapati tidak efektif, dia menambahkan, "Kami akan dengan sangat cepat mampu memproduksi dosis booster berupa sebuah variasi kecil dari vaksin yang sudah ada."
REUTERS | NEW ENGLAND JOURNAL OF MEDICINE | BLOOMBERG