Setahun Clubhouse Rilis Program Akselerator Kreator untuk Calon Host

Senin, 15 Maret 2021 18:14 WIB

Aplikasi Clubhouse. Kredit: YouTube/CNET

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Clubhouse Paul Davison mengumumkan program akselerator Clubhouse Creator First. Program dari aplikasi obrolan suara ini ditujukan untuk membantu calon host di platformnya untuk membangun audiens, terhubung dengan merek, dan me-monetisasi acara mereka.

Dikutip dari The Verge, Minggu 14 Maret 2021, pendaftaran program tersebut akan dibuka hingga 31 Maret 2021, dan nantinya akan dipilih sebanyak 30 kreator. Gelaran ini menjadi perayaan hari jadi setahun aplikasi Clubhouse yang jatuh pada 17 Maret.

“Kami meluncurkan program akselerator kreator pertama kami, Clubhouse Creator First. Detail dan aplikasinya ada di http://creatorfirst.joinclubhouse.com,” cuit akun Twitter resmi @joinClubhouse, Minggu.

Keberhasilan Clubhouse khususnya di kalangan Venture Capital Silicon Valley telah melahirkan beberapa aplikasi berbasis suara serupa dari pesaing yang lebih besar. Termasuk Twitter Spaces yang diumumkan akhir tahun lalu dan aplikasi suara serupa yang akan datang yang diyakini berasal dari Facebook .

Meskipun Clubhouse tetap hanya untuk undangan dan masih belum tersedia di perangkat Android, namun nilainya telah mencapai US$ 1 miliar.

Advertising
Advertising

Sementara itu, aplikasi ini mengalami pemblokiran di negara timur tengah, Oman. Otoritas Pengaturan Telekomunikasi Oman menjelaskan bahwa aplikasi tersebut tidak memiliki izin yang tepat untuk beroperasi. Mengkutip situs berita WAF, Oman melarang penggunaan beberapa aplikasi VoIP terenkripsi tanpa lisensi resmi.

Asosiasi Hak Asasi Manusia Oman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Oman memandang pemerintah otoriter Cina sebagai panutan. Mereka telah melarang aplikasi tersebut meskipun digunakan oleh banyak orang Oman sebagai ruang mengekspresikan pendapat secara bebas tanpa sensor pemerintah.

Sebelumnya, Cina telah memblokir akses ke Clubhouse pada Februari lalu. Aplikasi populer, yang saat ini hanya untuk undangan dan tersedia di iOS itu, semakin populer di Silicon Valley, banyak dari mereka tidak malu untuk menyampaikan pendapat mereka kepada audiens yang mendengarkan.

Baca juga:
Pengembang TikTok Dikabarkan Garap Aplikasi Serupa Clubhouse

Aplikasi itu dikritik karena kurangnya alat moderasi yang kuat, yang menyebabkan beberapa retorika antisemitisme—sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan. Termasuk misinformasi Covid-19 menyebar di aplikasi Clubhouse.

THE VERGE | REUTERS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

11 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

12 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

16 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

19 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

1 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya