Menristek: Investasi dan Inovasi Harus Berjalan Beriringan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 17 Maret 2021 05:28 WIB

Menristek/Kepala BRIN, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, saat wawancara daring, pada Rabu, 4 November 2020.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa investasi dan inovasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca:
Menristek: Inovasi dan Teknologi Bantu UMKM Naik Kelas

"Kenapa harus disandingkan? Kita tahu bahwa investasi adalah faktor yang mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan kalau kita lihat sejarah pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan lebih cepat kalau pertumbuhan investasi yang tinggi," ujar Bambang Brodjonegoro dalam webinar bertema "Meningkatkan Ekosistem Pengetahuan & Inovasi untuk Indonesia yang Lebih Baik" di Jakarta, Selasa, 16 Maret 2021.

Sejauh ini, menurut dia, investasi yang ada di Indonesia tidak berlangsung terus-menerus atau berkesinambungan. Hal itu dikarenakan minimnya inovasi.

"Kita pernah punya pengalaman pertumbuhan investasi yang luar biasa pada tahun 90-an tetapi itu lebih dikarenakan relokasi perusahaan dari Jepang, dan waktu itu jualan Indonesia adalah upah buruh murah dan kemudahan dari segi birokrasi. Ternyata iklim investasi itu sangat dinamis sehingga ketika negara lain juga menggunakan hal yang sama, Indonesia kehilangan daya tarik investasinya," katanya.

Maka itu, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan mendorong Indonesia bisa seperti Korea Selatan, Jepang, dan Cina yaitu investasi dan inovasi yang berjalan beriringan.

Advertising
Advertising

"Jika investasi di negara seperti Jepang, Korea dan juga China terus tumbuh itu karena selalu ada inovasi yang mendorong adanya investasi baru, ataupun mendorong adanya ekspansi dari investasi itu sendiri," ujarnya.

Namun, yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah inovasi di bidang apa yang dikedepankan. Menurut Bambang, sebagai negara yang sudah diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah, keanekaragaman hayati yang paling besar di dunia maka Indonesia harus membuat suatu arus baru yaitu inovasi yang berbasiskan sumber daya alam.

Dan di sisi lain, lanjut dia, inovasi yang mendorong kemampuan di dalam teknologi digital.

"Kalau kita mengikuti Korea dan Jepang kemungkinan kasusnya berbeda, mereka sumber daya alamnya sangat terbatas sehingga mereka memang habis-habisan melakukan inovasi di bidang teknologi," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

8 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

1 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

3 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya