Buka Kongres Aksara Jawa, Sultan HB X Runut Upaya Digitalisasi

Senin, 22 Maret 2021 14:06 WIB

Pelaksanaan Kongres Aksara Jawa I di Yogyakarta Senin, 22 Maret 2021. Kredit: Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka Kongres Aksara Jawa I yang dilaksanakan di Grand Mercure Hotel, Yogyakarta, Senin, 22 Maret 2021.

Baca:
Penggunaan Aksara Jawa Masih Jauh dari Harapan

Dalam pembukaan itu, Sultan menengarai bahwa bahasa Jawa bagaikan kerakap tumbuh di atas batu. “Oleh sebab itu, Kongres Aksara Jawa pertama ini saya harapkan menaikkan minat baca-tulis aksara Jawa bagi generasi,” ujar Sultan.

Sultan menuturkan upaya digitalisasi aksara Jawa sebenarnya telah mulai dilakukan di Yogyakarta pada 5 Desember 2020.

Sebelumnya pada 2013 dan 2014 juga diluncurkan Aplikasi Baca-Tulis Aksara Jawa versi 1.0 dan versi 2.0. Sampai dengan akhir tahun 2020, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 10.000-an orang peminat.

“Selain wajib menuliskan aksara Jawa untuk nama setiap kantor, Yogya juga wajib penggunaan busana dan bahasa Jawa di kantor-kantor pemerintahan setiap Kamis-Pahing (hari pasaran Jawa),” kata dia.

Advertising
Advertising

Penggunaan bahasa dan busana Jawa itu, kata Sultan, juga dipakai untuk menandai peringatan haul Pahlawan Nasional Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Sultan mengatakan Kongres Aksara Jawa ini menjadi antisipasi untuk menghadapi potensi kepunahan bahasa daerah yang telah dikaji sejumlah ahli.

Kepunahan bahasan daerah bisa terjadi antara lain karena penurunan drastis jumlah penutur aktif, ranah penggunaannya semakin berkurang, pengabaian bahasa ibu oleh penutur usia muda, usaha memelihara identitas etnik tanpa bahasa ibu, dan generasi terakhir tidak mahir berbahasa ibu, serta punahnya dialek-dialek satu bahasa oleh keterancaman bahasa Indonesia dan bahasa gaul.

“Kalau pun tidak punah sepenuhnya, karena masih adanya pemertahanan bahasa (langague maintenance), atau terjadi pergeseran bahasa (language shift) dan perubahan bahasa (language change) ke bahasa nasional,” kata Sultan.

Merujuk data UNESCO Atlas of Worlds Languages, Sultan menyebutkan ada 2.500 bahasa di dunia, termasuk bahasa-bahasa daerah di Indonesia, terancam punah.

Dari jumlah itu, lebih 570 bahasa statusnya sangat terancam punah dan lebih 230 bahasa telah punah sejak 1950.

Sedang pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menyebutkan, dari 718 bahasa daerah di Indonesia, 169 terancam punah karena jumlah penuturnya kurang dari 500 orang. Agar bisa bertahan, bahasa harus digunakan oleh minimal 10 ribu orang untuk memastikan transmisi antargenerasi.

Hingga saat ini, baru ada tujuh yang terdaftar di Unicode, antara lain aksara Jawa (Hânâcârâkâ) dan aksara Arab Pegonyang banyak terdapat dalam manuskrip, berupa Sêrat, Babad dan Kidung yang tersimpan di Museum Widyâ Budâyâ, Kraton. Dalam hal ini, PANDI telah bekerjasama dengan Kraton Yogyakarta dan PBNU.

“Faktanya, kurang lima persen bahasa daerah di dunia bisa diakses secara online,” kata Sultan.

Ketua Kongres Aksara Jawa I Setyo Amrih Prasojo mengatakan hingga detik ini masyarakat yang belum mengetahui aksara Jawa telah terdaftar, sehingga untuk itu perlu dilakukan sosialisasi.

Kongres diawali dengan sarasehan tentang digitalisasi aksara Jawa pada November 2019 dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) dihadiri perwakilan Keraton Ngayogjakarta, Kadipaten Paku Alaman dan Kadipaten Mangkunegaran serta berbagai praktisi.

Dalam kongres kali ini, Setyo menjelaskan akan dibahas mengenai tinjauan tata tulis, alih bahasa, standardisasi aksara Jawa dan kebijakan memasyarakatkan Aksara Jawa.

Ia berharap kongres dapat menghasilkan putusan strategis, pengakuan negara terhadap aksara Jawa sehingga dapat diaplikasikan dan implementasi riil terhadap aksara Jawa.

Perwakilan dari UNESCO Ming Kuok Lim menyambut baik digelarnya Kongres Aksara Jawa I. “Sesuai dengan global campaign untuk melindungi, mendukung dan mempromosikan Bahasa,” ujarnya melalui video dukungan yang diputar dalam kongres.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

20 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

5 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

8 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

15 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

20 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

22 hari lalu

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

23 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

24 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

35 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

47 hari lalu

Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

Gubernur DIY Sultan HB X turut memberi selamat kepada Prabowo-Gibran atas kemenangan pemilu presiden 2024.

Baca Selengkapnya