Nadiem: Konservasi Aksara Daerah Ke Platform Digital Agar Bisa Bertahan

Senin, 22 Maret 2021 16:32 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021. Rapat kerja tanggal 20 Januari 2021 mengenai skema kebijakan afirmatif dan opsi lain GTK honorer, dan perkembangan program 1 juta PPPK tahun 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai konservasi aksara daerah sebagai bagian kebudayaan lokal ke dalam platform digital mutlak dilakukan jika ingin bertahan.

Baca:
Buka Kongres Aksara Jawa, Sultan HB X Runut Upaya Digitalisasi

“Pemanfaatan teknologi digital menjadi strategi kemajuan dan pengarusutamaan kebudayaan lokal yang harus diupayakan agar mendapat pengakuan di tengah situasi global yang menuntut modernitas,” ujar Nadiem saat membuka secara daring Kongres Aksara Jawa I yang dilaksanakan di Yogyakarta, Senin, 22 Maret 2021.

Nadiem mengatakan pihaknya mendukung penuh Kongres Aksara Jawa yang digelar Pemerintah DI Yogyakarta karena salah satu temanya mengangkat upaya integrasi aksara Jawa dalam platform digital. Inisiatif itu, menurutnya, patut ditindaklanjuti untuk mendukung eksistensi aksara Jawa di tengah modernitas ekosistem dunia.

Nadiem mengakui belakangan aksara Jawa juga aksara daerah lain harus susah payah bertahan di dunia yang didominasi aksara Latin.

“Perkembangan teknologi informasi secara tak langsung mengamplifikasi dominasi bahasa Latin tersebut dan makin menyudutkan aksara daerah. Terlihat dari penggunaan aksara Latin yang sebagian besar digunakan dari yang kita akses saat ini,” katanya.

Advertising
Advertising

Nadiem menambahkan, aksara Jawa menjadi salah satu bahasa daerah yang memainkan peranan penting dalam pertumbuhan literasi dan paradigma pendidikan kebudayaan dan falsafah lokal bangsa.

Ia mencontohkan Kitab Serat Panitya Sastra misalnya, yang menekankan bahwa kehalusan budi pekerti juga tercermin melalui keindahan bahasa dan karakter seseorang pun bisa dinilai dari perilaku, cara bicara dan perasaannya.

“Dari situ, penguasaan bahasa daerah, Bahasa Jawa khususnya, lebih dari penguasaan alat komunikasi tetap juga berhubungan erat dengan pembangunan budi pekerti,” kata dia.

Nadiem memaparkan, aksara menjadi unsur paling pokok dalam bahasa, yang berperan dari raga, bahasa dan kebudayaan. “Semoga kongres ini semakin mendorong upaya untuk memajukan budaya Jawa yang semakin inklusif di masa mendatang,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

9 hari lalu

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

10 hari lalu

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

12 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

12 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

13 hari lalu

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

17 hari lalu

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

23 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

23 hari lalu

Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) setuju dengan kebijakan terbaru Nadiem soal ekskul Pramuka yang tak wajib.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Tak Wajib bagi Siswa di Sekolah

24 hari lalu

Pro-Kontra Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Tak Wajib bagi Siswa di Sekolah

Mahfud Md mengaku, saat menjabat Menkopolhukam, dia mengusulkan agar posisi Pramuka di sekolah dikuatkan dan dinaikkan anggarannya.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

24 hari lalu

Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

Mendikbudristek Nadiem Makarim putuskan Pramuka tidak lagi sebagai ekskul wajib di sekolah. Berikut jenjang atau tingkatan dalam Pramuka, masih ingat?

Baca Selengkapnya