BMKG Prediksi Musim Kemarau Mulai April, Puncaknya Agustus

Jumat, 26 Maret 2021 08:44 WIB

Warga mengambil air dari lubang buatan di Dusun Asemrudung, Grobogan, Jawa Tengah, Senin, 21 September 2020. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hingga September 2020 mencacat ada 97 desa dari 14 kecamatan di Kabupaten Grobogan mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau. ANTARA/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan mulai terjadi bulan April. Menurut BMKG, peralihan angin monsun akan terjadi pada akhir Maret, kemudian monsun Australia mulai aktif.

Baca:
Pendaftaran Dibuka April, Lakukan 6 Hal Ini Sebelum Memilih Sekolah Kedinasan

“Karena itu, musim kemarau 2021 diprediksi akan mulai terjadi pada April," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati lewat siaran pers, Kamis, 25 Maret 2021.

Awal musim kemarau itu diperkirakan mencakup 22,8 persen zona musim, yaitu Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.

Dwikorita menyebutkan periode April-Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau masa pancaroba.

Adapun hasil pemantauan terhadap anomali iklim global menunjukkan kondisi La Nina diprediksi masih akan terus berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas yang terus melemah. Sedangkan pemantauan kondisi Indian Ocean Dipole Mode (IOD) diprediksi netral hingga September 2021.

Advertising
Advertising

Deputi Bidang Klimatologi Herizal mengatakan dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 22,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2021, yaitu di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.

Kemudian 30,4 persen wilayah yang akan memasuki kemarau pada Mei mencakup sebagian Nusa Tenggara, Bali, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

Adapun 27,5 persen wilayah akan kemarau pada Juni, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan Papua. Pada masa pancaroba April-Mei, Herizal mengatakan kondisi cuaca perlu diwaspadai.

“Potensi hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, puting beliung dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode tersebut,” katanya.

Menurut Herizal, musim kemarau tahun ini akan datang lebih lambat namun cenderung normal. “Kecil peluang terjadinya kekeringan ekstrem, seperti musim kemarau 2015 dan 2019,” ujarnya. Herizal. Adapun puncak musim kemarau diprediksi BMKG pada Agustus.

Selain itu BMKG memprediksi juga sebagian daerah yang akan mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya yaitu di Aceh bagian tengah, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian timur, Jambi bagian barat dan timur, Bengkulu bagian utara, Jawa Barat bagian tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, dan Sulawesi Selatan bagian selatan.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

8 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

9 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

15 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

17 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

1 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya