Klaster Covid-19 Takziah Membesar, Sultan HB X Soroti Aksi Kucing-kucingan Warga

Selasa, 30 Maret 2021 21:56 WIB

Petugas Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DI Yogyakarta berpatroli di hari pertama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan masyarakat atau PPKM pada Senin, 11 Januari 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti ledakan klaster takziah di Kabupaten Sleman yang belakangan menyebabkan puluhan warga terpapar Covid-19 dalam satu momentum nyaris bersamaan.

Baca:
44 Warga di Sleman Terpapar Covid-19 Usai Hadiri Takziah

"Saya minta Pemerintah Kabupaten Sleman makin ketat dalam pengawasan mobilitas masyarakat," ujar Sultan HB X, Selasa, 30 Maret 2021.

Kasus warga terpapar massal di Sleman awalnya ditemukan di Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, yang bermula ketika warga dusun itu berbondong-bondong melayat tetangganya yang meninggal dunia pada 15 Maret 2021 lalu. Dari kasus ini 44 orang terpapar.

Lalu pada Selasa ini terungkap lagi satu klaster takziah di Plalangan, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman. Dari kasus ini total ada 36 orang positif Covid-19, di mana tiga orang dirawat di rumah sakit dan satu orang telah meninggal dunia pada 25 Maret lalu.

Sultan menyoroti ledakan dua klaster takziah di Sleman itu yang ironisnya terjadi di masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Advertising
Advertising

Sultan mengakui tak mudah mengendalikan mobilitas masyarakat agar tak berkerumun di masa pandemi yang telah berlangsung setahun lebih ini.

"Namun masyarakat kadang juga sering seenaknya sendiri. Semestinya tidak ada perkawinan, tapi ada perkawinan ming didelekke (sembunyi-sembunyi), padahal yang rugi masyarakat sendiri," kata Sultan.

Atas ledakan kasus takziah itu, Sultan benar-benar meminta Pemerintah Kabupaten Sleman lebih mengetatkan mobilitas masyarakat. "Agar tidak seenaknya sendiri, disiplin harus diterapkan," kata Sultan.

Tak hanya Pemerintah Kabupaten Sleman, Sultan meminta seluruh kepala daerah di DIY melakukan hal serupa. Sultan meminta pemerintah dan warga tidak lengah dalam pengawasan mobilitas karena akhir Maret ini tren kasus baru di Yogya kembali naik berdasar catatan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Juru bicara Pemda DIY untuk Penangan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan pada 30 Maret ini tambahan kasus baru Covid-19 di DIY kembali mendekati angka 300 kasus dalam sehari. Padahal awal- pertengahan Maret lalu sudah bisa ditekan rata rata di bawah 200 kasus per hari.

"Hari ini, 30 Maret 2021, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 283 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 33.200 kasus," kata Berty. Sedang jumlah kasus sembuh totalnya 27.275 kasus dan meninggal dunia 805 kasus.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

19 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

4 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

7 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya