Kasus Darah Beku, Jerman Stop Vaksinasi AstraZeneca di Kelompok Non Lansia

Reporter

Terjemahan

Kamis, 1 April 2021 11:39 WIB

Petugas medis mempersiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi masal di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Senin, 22 Maret 2021. Vaksin tersebut diberikan kepada semua kalangan masyarakat di tiga zona hijau yaitu Sanur, Nusa Dua dan Ubud. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa lalu, Jerman bergabung dengan sebagian negara di Eropa yang masih membekukan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca untuk kelompok non lansia. Itu artinya stop sementara untuk mereka yang berusia kurang dari 60 tahun.

Di Jerman, keputusan diumumkan Menteri Kesehatan Jens Spahn dan 16 menteri kesehatan negara bagian. Mereka menyusul otoritas di Berlin dan Munich yang sudah lebih dulu mengumumkan yang sama.

Baca juga:
Heboh Vaksin AstraZeneca dan Penggumpalan Darah, Ini Kronologisnya

"Mereka yang berusia kurang dari 60 tahun masih bisa menerima suntikan vaksin itu tapi hanya lewat diskresi dokter, dan setelah ada analisis risiko individual dan lewat pemeriksaan," bunyi dokumen yang diumumkan.

Pengumuman terbaru itu menyusul laporan yang juga terbaru mengenai kejadian langka pembekuan atau penggumpalan darah pada sebagian kecil penerima vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca. Kejadian mirip di Norwegia yang heboh di awal Maret ini dialami penerima vaksin di dalam maupun luar kelompok lansia.

Advertising
Advertising

Paul Ehrlich Institute, regulator vaksinasi di Jerman, menyebut seluruhnya terdata 31 kasus penggumpalan darah di kepala atau cerebral sinus vein thrombosis (CSVT) yang sembilan di antaranya berujung kematian. Data itu dikumpulkan dari 2,7 juta warga Jerman yang telah disuntik vaksin AstraZeneca.

Di antara sejumlah kecil kasus yang terjadi itu, perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Perbandingannya 29:2 dengan rentang usia 20-63 tahun.

Komisi Vaksin Jerman, Stiko, lalu menerbitkan rekomendasi agar vaksin itu digunakan hanya oleh mereka yang sudah berusia lebih dari 60 tahun. Komisi itu juga mengatakan akan menerbitkan panduan apa yang harus dilakukan para orang dewasa di bawah usia 60 tahun yang telah menerima suntikan pertama vaksin AstraZeneca.

Menanggapi rekomendasi di Jerman, AstraZeneca menyatakan bahwa keselamatan pasien atau penerima vaksin adalah memang yang terutama. Namun mereka juga menyertakan catatan bahwa otoritas kesehatan di Eropa juga Inggris tak menemukan hubungan sebab akibat antara suntikan vaksin dan kasus pembekuan darah itu.

Baca juga:
Vaksin AstraZeneca Haram atau Halal? Dosen ITB Beberkan Proses Produksi

"Kami akan terus bekerja bersama otoritas di Jerman untuk bisa menjawab setiap pertanyaan yang mungkin muncul," kata AstraZeneca.

NEW SCIENTIST | DW | REUTERS

Berita terkait

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

6 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

8 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

12 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

2 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya