Top 3 Tekno Berita Kemarin: Kilang Pertamina Balongan, Ledakan Covid-19, NTT

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 April 2021 02:00 WIB

Suasana kilang yang sudah mulai padam pada kejadian insiden tangki Pertamina di Kilang Balongan RU VI, Indramayu pada Rabu 31 Maret 2021. FOTO/Dok.Pertamina

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Selasa 6 April 2021, dimulai dari petir yang diduga menyebabkan kebakaran kilang Pertamina Balongan. Versi penyebab yang berbeda dari apa yang disampaikan BMKG ini dijelaskan oleh ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Reynaldo Zoro.

Artikel kedua berisi pernyataan anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat untuk Percepatan Penanganan Covid-19 tentang ledakan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan pada Maret 2021. Dia mengatakan menurunnya ketaatan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai pemicunya.

Ketiga, artikel yang membahas sebab cuaca ekstrem dan banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang Minggu 4 April 2021. Kronologis awal bencana itu tercipta diungkap Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Ahli ITB Ungkap Cara Petir Tropis Bisa Membakar Kilang Pertamina Balongan

Ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Reynaldo Zoro mengungkapkan bagaimana cara sambaran petir bisa membakar kilang milik Pertamina seperti di Balongan, Indramayu, sepekan lalu.

Baca:
Game Super Mario Bros Ini Laku Dilelang Rp 9,6 Miliar, Ciptakan Rekor Baru

Menurutnya kejadian serupa pernah terjadi di kilang lain, yaitu di Cilacap. “Ketika menyambar instalasi yang ada komponen bahan bakarnya, kebetulan ada oksigen, kalau ada api dari petir dia terbakar,” ujar guru besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu.

Dosen dan peneliti dari kelompok keahlian Teknik Ketenagalistrikan itu meyakini kilang Pertamina Balongan terbakar dan meledak setelah tersambar petir. Dia datang ke sana untuk mengumpulkan bukti-bukti itu di luar tim investigasi kebakaran.

2. Pakar: Ketaatan Protokol Kesehatan Turun Picu Ledakan Covid-19 Kalsel pada Maret

Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin mengatakan menurunnya ketaatan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan telah memicu ledakan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2021.

Baca:
Genom Sekuensing, Cina Pastikan Asal Virus Corona Terbaru di Negerinya

"Berdasarkan data laporan monitoring kepatuhan protokol kesehatan tingkat nasional di bulan Maret yang diterbitkan oleh Satgas Covid-19 Pusat, tingkat kepatuhan warga Kalsel dalam mengenakan masker dan menjaga jarak semakin menurun jauh di bawah tingkat kepatuhan nasional," ujarnya di Banjarmasin, Senin, 5 April 2021.

Menurut Taqin, situasi pandemi Covid-19 Kalsel di bulan Maret lalu sangat memprihatinkan. Ada 6.048 warga yang dikonfirmasi positif, sementara pada bulan Februari jumlahnya 3.760 orang.

3. Sebab Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang di NTT, Ini Kronologis dari Data Satelit

Banjir dan banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang Minggu 4 April 2021. Bencana menjelma dari hujan lebat yang datang bersama angin kencang yang telah terjadi sejak Jumat 2 April 2021. Cuaca ekstrem itu berlanjut pada Sabtu dinihari yang bertahan hingga Minggu dinihari.

Kronologis ini diungkap Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Memadukan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG dengan data satelit serta pemodelan iklim yang dimilikinya, tim tersebut mengurai kronologis penyebab bencana tersebut di akun media sosial Instagram, Senin 5 April 2021.

Baca juga:
Gerak Siklon Tropis Seroja, BMKG: Potensi Hujan Sangat Lebat Bukan Cuma di NTT

Di sana disebutkan bahwa pada Sabtu, 3 April, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tentang pembentukan bibit Siklon Tropis 99S yang selanjutnya dinamakan Siklon Tropis Seroja. Hal ini ditunjukkan melalui pembentukan awan konvektif skala meso yang terjadi secara cepat (Pukul 20.00-24.00 WIB) dan meluas sesuai dengan pergerakan siklonik angin yang sangat kuat di sekitar wilayah NTT.

Berita terkait

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

42 menit lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

7 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

15 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya