Sumber Gempa Malang, Ahli di BMKG dan ITB Berbeda Pendapat

Sabtu, 10 April 2021 20:29 WIB

Tangkapan layar - Informasi gempa dengan magnitudo 6,7 pada pukul 14.00 WIB di barat daya Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 10 April 2021. (ANTARA/Virna P Setyorini)

TEMPO.CO, Bandung - Getaran Gempa Malang dari Samudera Indonesia menjalar sampai Surabaya, Yogyakarta, Bali dan Lombok. Sejauh ini ada dua versi sumber kejadian gempa pada Sabtu siang, 10 April 2021, itu. Yang pertama, tentu dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa terjadi tepatnya pukul 14.00.16 WIB dengan kekuatan 6,1 Magnitudo. Pusat atau episentrum gempa terletak di laut pada jarak 96 kilometer arah Selatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 kilometer.

“Gempa selatan Malang ini bukan termasuk Gempa Megathrust,” kata Daryono lewat keterangan tertulis, Sabtu 10 April 2021.

Dia menyebut Gempa Malang merupakan Gempa Menengah di Zona Benioff. Alasannya, deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia. Lokasinya di bawah lepas pantai selatan Malang.

Zona Beniof, Daryono menerangkan, lebih dalam dari Zona Megathrust yang berkedalaman kurang dari 45 kilometer. Penunjaman di Zona Benioff pun lebih menukik dibandingkan Zona Megathrust yang landai. Adapun mekanisme sumber Gempa Malang berupa pergerakan sesar naik (thrust fault).

Advertising
Advertising

“Mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami,” katanya. Namun, karena gempa berkedalaman menengah dengan magnitudo 6,1, tidak cukup kuat untuk membuat tsunami.

Analisis berbeda datang dari peneliti gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Endra Gunawan. Menurutnya gempa Malang berasal dari zona megathrust. "Sudah jelas, karena kedalaman itu, dan melihat focal mekanisme gempa, maka itu jelas megathrust,” kata Endra, Sabtu 10 April 2021.

Namun, Endra mengatakan, Gempa Malang ini bukan di zona kuncian utama megathrust selatan Jawa di bagian timur seperti hasil riset yang pernah diungkap tim ITB. Sumber Gempa Malang disebutnya berlokasi di pinggiran zona itu.

“Jadi gempa ini masih 'prajuritnya' dan bukan gempa utama,” kata Endra. Adapun berdasarkan perkiraan tim riset ITB, potensi maksimal gempa megathrust pada segmen Jawa Tengah-Jawa Timur bermagnitudo 8,8.

Baca juga:
Potensi Tsunami Lebih dari 20 Meter? Peneliti ITB: Kurang Survei Laut Kidul

BMKG mencatat dampak Gempa Malang mencapai skala intensitas maksimum V-VI sehingga berpotensi merusak. Gempa dirasakan meluas hingga Banjarnegara dan Bali karena sumber gempanya yang dalam. Hingga sore juga terjadi 3 kali gempa susulan dengan kekuatan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

10 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

12 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

17 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

18 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

19 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

20 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

1 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya