TEMPO.CO, Lumajang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengeluarkan data sementara jumlah korban akibat bencana gempa bumi, Sabtu siang, 10 April 2021. Tiga orang dikabarkan meninggal dan sejumlah rumah di tujuh kecamatan rusak akibat gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo itu--semula diinfokan 6,7 Magnitudo.
Data BPBD Lumajang menyebutkan tiga orang meninggal adalah warga Kecamatan Tempursari. Sementara data kerugian material berupa rumah roboh berada di tujuh kecamatan yakni Tempursari, Pronojiwo, Gucialit, Pasrujambe, Yosowilangun, Senduro dan Tekung.
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik, M. Wawan Hadi, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta warga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Wawan mengutip rekomendasi BMKG.
BPBD Lumajang hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan dan memantau dampak dan kerugian yang ditimbulkan gempa yang bersumber dari laut selatan Malang, Jawa Timur. "Menyiapkan sarana dan prasarana pengungsian dan kebutuhannya," ujar Wawan melalui pesan WhatsApp, Sabtu sore.
Baca juga:
Bukan Cuma Istananya, Begini Profesor ITB Kritik Desain Ibu Kota Baru
Berdasarkan data BMKG, gempa Malang itu dirasakan luas hingga luar Jawa Timur. Getaran terkuat disebutkan tercatat pada skala V MMI di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.