SpaceX Menangkan Kontrak Rp 421 Triliun NASA untuk Misi Manusia ke Bulan

Senin, 19 April 2021 16:15 WIB

Roket prototipe SpaceX Starship SN11 dalam uji peluncuran 30 Maret 2021. Kredit: SpaceX

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memberikan kontrak senilai US$ 2,9 miliar (Rp 421 triliun) kepada SpaceX. Kontrak tersebut untuk membangun pesawat ruang angkasa guna membawa astronot ke Bulan secepat-cepatnya pada 2024.

SpaceX milik Elon Musk menyingkirkan dua pesaingnya, Blue Origin yang dikomandani pemilik Amazon Jeff Bezos dan Dynetics Inc., sebuah perusahaan kontraktor pertahanan. Bezos dan Musk—orang terkaya pertama dan ketiga di dunia versi Forbes—bersaing memimpin proyek membawa manusia kembali ke Bulan untuk pertama kalinya setelah 1972.

Musk mengajukan tawaran SpaceX sendiri sementara Bezos bermitra dengan Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp, dan Draper. Sedang Dynetics adalah unit dari Leidos Holdings Inc. "NASA Rules!!” tulis Musk di akun Twitter setelah pengumuman dari NASA, Jumat, 16 April 2021.

NASA memberikan kontrak untuk wahana pendarat manusia pertama yang komersil, bagian dari Program Artemis. Perusahaan mengatakan pendarat akan membawa dua astronot Amerika ke permukaan Bulan.

"Kami harus menyelesaikan pendaratan berikutnya secepat mungkin," kata Steve Jurczyk, penjabat administrator NASA, dalam pengumuman lewat konferensi video.

Advertising
Advertising

NASA mengatakan SpaceX Starship mencakup kabin yang luas dan dua airlocks untuk astronot bisa berjalan di Bulan. Arsitekturnya diharapkan berkembang menjadi sistem peluncuran dan pendaratan yang sepenuhnya bisa digunakan berulang untuk perjalanan ke Bulan, Mars, dan tujuan lain di luar angkasa.

"Jika mereka mampu mencapai tenggat tercepat, kami memiliki kesempatan pertama pada 2024," kata Jurczyk menambahkan.

SpaceX juga menanggapi di Twitter dengan menuliskan, "Kami dengan rendah hati membantu @NASAArtemis mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa manusia."

Berbeda dengan pendaratan Apollo dari 1969 hingga 1972—satu-satunya kunjungan manusia ke permukaan Bulan—NASA bersiap untuk misi jangka panjang yang dibayangkannya sebagai batu loncatan menuju rencana yang bahkan lebih ambisius: mengirim astronot ke Mars.

NASA sangat bergantung pada perusahaan swasta yang dibangun dengan visi bersama untuk eksplorasi ruang angkasa. “SpaceX akan diminta untuk melakukan uji terbang pendarat ke Bulan sebelum manusia melakukan perjalanan,” kata pejabat NASA Lisa Watson-Morgan.

NASA juga rencananya akan menyeleksi astronot yang akan dikirim bersama wahana SpaceX itu mulai akhir April ini. Baru pada Kamis lalu, NASA juga mengatakan akan mengirim awaknya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menumpang roket SpaceX. Jadwal peluncuran pada 22 April.

NASA menciptakan peluang layanan reguler ke Bulan dan mengatakan akan membuat kontrak yang terpisah dari yang sudah dimenangkan SpaceX. "Kami harus dapat menyediakan layanan Bulan berulang," kata Mark Kirasich, Wakil Administrator untuk Divisi Sistem Eksplorasi Lanjutan NASA.

REUTERS | THE VERGE

Baca juga:
Space X Berambisi Antar Mereka yang Ingin Pergi ke Bulan

Berita terkait

Elon Musk Disebut-sebut Akan ke Denpasar Bali untuk Resmikan Starlink

1 hari lalu

Elon Musk Disebut-sebut Akan ke Denpasar Bali untuk Resmikan Starlink

Ini akan menjadi kunjungan langsung pertama Elon Musk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

3 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

4 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut layanan Starlink akan diresmikan Jokowi bersama Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

5 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Dampak Badai Matahari 2024, Gangguan Satelit Starlink Hingga Munculnya Fenomena Aurora

6 hari lalu

Dampak Badai Matahari 2024, Gangguan Satelit Starlink Hingga Munculnya Fenomena Aurora

Badai geomagnetik akibat aktivitas matahari atau Badai Matahari 2024 mulai terjadi sejak Jum'at, 10 Mei lalu hingga beberapa waktu ke depan.

Baca Selengkapnya

Satelit Starlink Milik Elon Musk Terganggu Akibat Badai Matahari, Begini Penjelasannya

6 hari lalu

Satelit Starlink Milik Elon Musk Terganggu Akibat Badai Matahari, Begini Penjelasannya

Badai Geomagnetik akibat aktivitas matahari kembali berdampak pada satelit Starlink milik Elon Musk. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

7 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

8 hari lalu

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

12 hari lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

12 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya