Bencana Siklon Tropis Ciptakan Danau Baru di NTT, Ini Kata Ahli Geologi

Reporter

Antara

Senin, 19 April 2021 22:41 WIB

Aparat Kepolisian dari Polsek Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur memantau kondisi danau yang baru terbentuk di Sikumana, Kota Kupang, Senin 19 April 2021. (Antara/Benny Jahang)

TEMPO.CO, Jakarta - Danau baru terbentuk di Sikumana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, usai terjadinya bencana dampak Siklon Tropis Seroja pada awal bulan ini. Danau baru itu disebut berjenis danau dolina dan bersifat musiman saja.

"Kategori danau Dolina atau danau karst," kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Provinsi NTT, Herry Kota, ketika ditemui wartawan di lokasi danau itu, Senin 19 April 2021.

Menurut Herry, pembentukan danau seperti itu sering terjadi di daerah bertopografi karst atau bentangan alam yang memiliki siklus hidrologi yang khas sebagai akibat dari perkembangan batu karbonat. Wilayah Kota Kupang, disebutnya, bertopografis karst terdiri dari batu kapur yang luas.

"Sehingga apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi akan terjadi proses erosi atau pelarutan batu kapur sangat tinggi," ujarnya.

Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Agro Ekologi Universitas Nusa Cendana itu menambahkan bahwa Kota Kupang merupakan daerah bertopografi karst dengan tingkat keterjalan yang tinggi serta cekungan dan tonjolan dan bukit berbatu yang tidak beraturan. Aliran bawah tanah dan goa-goa yang ada di balik topografi itu berpotensi untuk pembentukan jenis danau dolina.

Intensitas hujan yang sangat tinggi ketika terjadi Siklon Tropis Seroja di Samudera Hindia menjadi pemicu dari pembentukan danau baru di Kelurahan Sikumana. Dia memprediksi, danau itu hanya musiman. Ketika musim kemarau dengan penguapan yang tinggi maka air akan mengering.

"Apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi maka pembentukan danau kembali terjadi karena suplai air sangat tinggi dari sumber-sumber mata air baru yang muncul di sekitar lokasi danau ini," kata Herry.

Menurut dia, potensi adanya longsoran pada daerah sekitar sangat kecil, karena tidak ada tekanan air yang besar menuju danau yang baru terbentuk itu. Ia memperkirakan air dalam danau di Kelurahan Sikumana kembali mengering saat wilayah NTT masuk musim kemarau pada Oktober mendatang.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Air dan Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat NTT, Sonny J. Tella, menyatakan akan menurunkan tim peneliti ke lokasi danau baru itu. Tujuannya, menyelidiki proses danau baru, termasuk menelusuri dari mana saja sumber air yang masuk sehingga membentuk danau dengan bentangan luas.

"Penambahan ketinggian air bisa disebabkan adanya suplai air yang banyak dari sumber mata air yang bermunculan di sekitar lokasi danau," katanya.

Sonny mengatakan bahwa selama pekan ini tim peneliti akan memantau kondisi danau yang terbentuk sekitar dua pekan lalu tersebut, atau setelah hujan lebat persisten dampak siklon tropis berlaku. Dia belum tahu apakah danau itu akan menjadi danau permanen atau akan mengering pada musim kemarau.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Usai Bencana Siklon Tropis Seroja, Satu Pulau Baru Muncul di NTT?

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

17 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

18 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

18 jam lalu

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

19 jam lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

1 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

2 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

3 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya