Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Bandang Siklon Tropis Seroja, 152 Rumah di Kupang Hilang

Reporter

image-gnews
Jembatan penghubung ke dermaga kapal ikan roboh karena diterjang gelombang kencang akibat badai Siklon tropis Seroja di Kota Kupang, NTT, Kamis, 8 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Jembatan penghubung ke dermaga kapal ikan roboh karena diterjang gelombang kencang akibat badai Siklon tropis Seroja di Kota Kupang, NTT, Kamis, 8 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Iklan

TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Kabupaten Kupang, NTT, mencatat 152 rumah hanyut dalam bencana banjir bandang dampak Siklon Tropis Seroja di Samudera Hindia pada awal bulan ini. Rumah-rumah yang hilang kebanyakan berasal dari sekitar aliran banjir bandang yang menerjang daerah yang berbatasan dengan Oecusse --enklave Timor Leste.

Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha, menjelaskan, secara keseluruhan, jumlah rumah yang rusak berat di daerah itu mencapai 3.105 unit, sedangkan rusak ringan 1.026 unit. Selain itu, masih ada kategori rusak ringan dan terendam banjir sebanyak 3.657 unit.

"Sedang yang yang tidak terendam banjir hanya 878 rumah," kata Obet dalam keterangan yang diberikannya, Kamis 15 April 2021.

Sehari berselang, pada Jumat 17 April 2021, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang melaporkan sedikitnya ada 46 unit kapal nelayan terdampak badai yang sama. Dua kapal di antaranya masih hilang dan sisanya mengalami kerusakan berat.

"Bahkan ada yang hingga saat ini masih tenggelam di sekitar pesisir Kota Kupang," kata Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi HNSI Kota Kupang Abdul Wahab Sidin.

Wahab menjelaskan kapal nelayan yang hilang jenis cakalang. Kapal tersebut hilang dan diperkirakan tenggelam ke dasar laut di sekitar Perairan Hansisi, Pulau Semau, Kabupaten Kupang. "Sampai sekarang keberadaan kapal tidak bisa terdeteksi," kata Wahab yang juga nelayan yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Tenau itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi perairan sekitar Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang dipenuhi bangkai kapal nelayan yang rusak akibat dampak Siklon Tropis Seroja pada 4-5 April 2021. (ANTARA/HO-HNSI Kota Kupang)

Menurutnya, nelayan setempat mengalami kerugian berlipat ganda karena rumah tinggal dan kapalnya hancur karena Siklon Tropis Seroja. Karena itu, HNSI berharap pemerintah kota mupun provinsi memperhatikan nasib nelayan setempat agar bisa bangkit dari keterpurukan.

"Nelayan perlu dibantu baik kebutuhan pokok maupun sarana kapal agar bisa kembali melaut karena dampaknya bisa meluas terutama pasokan ikan akan berkurang dan harga bisa naik drastis," katanya.

Seperti diketahui Siklon Tropis Seroja yang mengirim hujan lebat yang persisten berdampak banjir dan banjir bandang di NTT pada 4 dan 5 April 2021. Selain itu juga rob serta gelombang tinggi. Korban jiwa dilaporkan hampir 200 orang dan yang masih hilang puluhan.

Baca juga:
Usai Bencana Siklon Tropis Seroja, Satu Pulau Baru Muncul di NTT?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

4 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

4 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

8 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

8 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

8 hari lalu

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan. BMKG
BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

8 hari lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.