Tetap Gunakan Vaksin AstraZeneca, Begini Malaysia Hadapi Pro dan Kontranya

Jumat, 30 April 2021 13:45 WIB

Petugas medis mempersiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi masal di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Senin, 22 Maret 2021. Vaksin tersebut diberikan kepada semua kalangan masyarakat di tiga zona hijau yaitu Sanur, Nusa Dua dan Ubud. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin mengumumkan vaksin AstraZeneca tidak akan digunakan dalam program utama vaksinasi Covid-19 nasional. Dia menjelaskan, pemerintah memperhatikan kecemasan publik dan keraguan atas vaksin ini.

“Meskipun para ahli menemukan bahwa manfaat menggunakan AstraZeneca lebih besar daripada risiko penggumpalan darah,” ujar Khairy, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu 28 April 2021.

Dia juga mengaku sudah membicarakan hal tersebut dengan Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba. Menurutnya, pemerintah tidak ingin menyia-nyiakan vaksin itu, tapi pada saat yang sama mengaku memahami bahwa dalam periode ini, sains dan fakta tidak bisa mengatasi ketakutan masyarakat dan berita bohong.

Setelah berdiskusi, kata Khairy, dia dan Adham menyepakati langkah proaktif yang memungkinkannya tetap menggunakan vaksin AstraZeneca terlebih dahulu. “Sekaligus mengatasi rasa takut dan khawatir masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca yang notabene tidak berdasarkan ilmu pengetahuan,” tutur dia.

Dia mengatakan pusat vaksinasi khusus yang mendistribusikan vaksin AstraZeneca akan dibuka, dan vaksin tersebut tidak akan digunakan di pusat vaksin Covid-19 arus utama. Sebaliknya, akan dibuka penggunaan vaksin itu untuk publik secara sukarela.

Advertising
Advertising

Sebanyak 268.600 dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Malaysia pada akhir pekan lalu. Itu adalah gelombang pertama hasil pembelian melalui COVAX, kelompok yang mendorong pemerataan distribusi vaksin Covid-19 di dunia,

Daripada menyia-nyiakannya, Khairy menjelaskan, seluruh dosis vaksin AstraZeneca yang sudah datang itu akan dialihkan ke Selangor dan wilayah federal Kuala Lumpur. Dia mengaku sudah membicarakannya dengan dengan menteri utama Selangor untuk menemukan pusat vaksin khusus yang sesuai untuk mendistribusikan dosis-dosis vaksin AstraZeneca tersebut.

Pada Senin, 26 April 2021, otoritas kesehatan Malaysia mengatakan vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan. Keesokan harinya Khairy mengatakan interval dosis vaksin AstraZeneca adalah 12 minggu. Artinya pemerintah bisa memvaksinasi lebih banyak orang dengan dosis pertama. “Dosis kedua akan tiba pada Mei,” katanya.

Pengumuman disertai sosialisasi risiko pembekuan atau penggumpalan darah yang mungkin dialami 4 di antara sejuta penerima vaksin AstraZeneca. Data itu diperbandingkan dengan 165 ribu kasus yang sama di antara sejuta kasus Covid-19 dan 1.763 per sejuta perokok.

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Baca juga:
Kasus Penggumpalan Darah Bertambah, Vaksin AstraZeneca di Indonesia Jalan Terus

Berita terkait

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

21 jam lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

2 hari lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya