Varian Covid-19 Lebih Mematikan Dominasi 90 Persen Infeksi California

Jumat, 7 Mei 2021 16:25 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa varian Covid-19 California B.1.427/ B.1.429 lebih membuat orang sakit parah dibandingkan dengan varian yang pertama kali muncul di New York, B.1.526.

“Varian California lebih cenderung menyebabkan penyakit serius, bahkan mampu melemahkan perawatan antibodi,” ujar para peneliti Amerika, seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 6 Mei 2021.

Sementara itu, dua pertiga dari kasus varian New York—yang dikaitkan dengan berbagai klaster—sangat tidak mungkin menyebabkan pasien rawat inap atau kematian. Varian California pertama kali diidentifikasi pada Mei 2020 dan hampir tidak ada hingga Oktober.

Sebuah studi baru yang dilakukan University of California, San Francisco, melihat 2.172 sampel virus yang dikumpulkan antara September 2020 dan Januari 2021 di seluruh California.

Pada Januari, varian baru itu menyumbang lebih dari 50 persen dari semua sampel virus corona yang dianalisis secara genetik. “Itu telah menjadi sajian paling umum, dan bisa menyebabkan 90 persen infeksi di negara bagian itu pada akhir Maret,” kata ilmuwan kepada Los Angeles Times.

Advertising
Advertising

Untuk laporan CDC pertama, para peneliti melihat kasus B.1.427/ B.1.429 yang dianalisis di Colorado oleh Departemen Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (CDPHE). Ini diidentifikasi di Centennial State pada 24 Januari, mencapai antara 3-4 persen dari semua kasus.

Pada Maret, variannya mencapai antara 20-22 persen dari semua infeksi baru. CDPHE mengamati 327 dari B.1.427/ B.1.429 spesimen yang dikumpulkan antara 4 Januari-20 Maret. Mereka menemukan 14 persen mengakibatkan rawat inap dan dua persen mengakibatkan kematian.

Meskipun angka ini lebih rendah daripada angka di seluruh negara bagian, “data ini menunjukkan bahwa B.1.427/ B.1.429 mungkin lebih sering menyebabkan penyakit yang parah daripada garis keturunan yang beredar secara nasional,” tulis para peneliti.

Selain itu, dua persen orang yang telah divaksinasi penuh telah terinfeksi varian tersebut. Karena hal ini, peneliti percaya bahwa varian tersebut dapat lebih mudah menghindari perawatan antibodi monoklonal untuk orang dengan kasus ringan hingga sedang.

Sedang varian New York pertama kali terdeteksi dalam sampel yang dikumpulkan pada pertengahan November di Washington Heights, sebuah lingkungan di Upper Manhattan. Varian ini diperkirakan memiliki kesempatan untuk berkembang pada orang yang menderita AIDS lanjut.

Dua versi varian tersebut beredar, tapi keduanya disebut B.1.526 oleh pejabat kesehatan. Salah satunya membawa mutasi E484K—ditemukan pada varian Brasil dan Afrika Selatan—dan yang diyakini para ilmuwan mengurangi keefektifan vaksin Covid-19.

Lainnya memiliki mutasi S477N, yang dapat bertindak seperti panduan bagi virus untuk menginfeksi sel manusia, dan dapat mengoptimalkan proses pengikatan serta kemungkinan meningkatkan angka kasus.

Varian B.1.526 hanya menyumbang tiga persen dari semua kasus pada pertengahan Januari sebelum secara dramatis melonjak menjadi 34 persen pada 22 Februari, menurut laporan CDC kedua. Pada awal April, varian tersebut menyumbang 40 persen dari semua kasus.

Dalam laporan tersebut, Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental New Yok (DOHMH) menganalisis 3.600 infeksi termasuk data tingkat keparahan penyakit, penularan ke kontak dekat, tingkat infeksi ulang dan potensi kasus 'terobosan' setelah divaksinasi penuh.

Kasus varian B.1.526 dibandingkan dengan varian lain, tidak diklasifikasikan sebagai 'varian yang menarik' atau 'varian yang menjadi perhatian.' Peneliti menemukan bahwa varian itu lebih menular, 67,4 persen kasus terkait dengan sekelompok kasus lain dan 44,8 persen orang memiliki setidaknya satu kontak yang telah didiagnosis dengan Covid-19.

Selain itu, orang yang terinfeksi varian ini lebih cenderung tinggal di Bronx atau di lingkungan dengan tingkat kemiskinan tinggi atau diidentifikasi sebagai kulit hitam. Namun, di antara orang yang terinfeksi B.1.526, hanya 4,3 persen yang dirawat di rumah sakit dan 0,5 persen meninggal, tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan varian lain.

Hanya sekitar 0,5 persen orang yang dites positif untuk varian tersebut kemudian terinfeksi kembali. Data awal menunjukkan bahwa varian Covid-19 B.1.526 tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dan tidak terkait dengan peningkatan risiko infeksi setelah vaksinasi atau infeksi ulang.

DAILY MAIL | CDC | LOS ANGELES TIMES

Baca:
4.000 Orang Meninggal Sehari, Pakar: India Akan Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Berita terkait

Landmark Kota New York di Film The Architecture of Love, Ada Favorit Nicholas Saputra dan Putri Marino

3 jam lalu

Landmark Kota New York di Film The Architecture of Love, Ada Favorit Nicholas Saputra dan Putri Marino

Bintang The Architecture of Love Putri Marino dan Nicholas Saputra memiliki lokasi favorit mereka sendiri saat syuting di New York.

Baca Selengkapnya

Mengintip Pesisir Montauk di New York yang jadi Lokasi Syuting Film The Architecture of Love

4 jam lalu

Mengintip Pesisir Montauk di New York yang jadi Lokasi Syuting Film The Architecture of Love

Berada di New York, salah satu atraksi utamanya adalah Montauk Point State Park dengan mercusuar ikoniknya dan panorama Samudra Atlantik.

Baca Selengkapnya

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

11 jam lalu

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

Dari menjelajahi keindahan alam di Central Park, hingga museum Fable & Lark: Storied Adventure, daerah sekitar Metropolitan Museum of Art New York.

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

14 jam lalu

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

Hotel The Mark di New York, Amerika Serikat menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap penyelenggaraan Met Gala

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

2 hari lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

4 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

4 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya