Ridwan Kamil Klaim Tak Ada Varian Covid-19 India di Jawa Barat

Sabtu, 8 Mei 2021 12:00 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat rakor virtual bersama Menteri Perhubungan dan Ketua Satgas Penanganan COVID-19/Kepala BNPB dari Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (29/4/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tidak ditemukan varian virus Covid-19 asal India di wilayahnya. “Per laporan hari ini, yang dari India belum ada. Yang mash ada itu yang B.1.1.7 dari Inggris,” kata dia, di Bandung, Jumat 7 Mei 2021.

Ridwan Kamil mengatakan, virus Covid-19 pasti bermutasi. Sebelum munculnya varian baru dari luar negeri, dia menyebutkan, sudah ada empat varian mutasi virus Covid-19 di Indonesia. “Jadi mau nyebut istilah apa pun pasti ada-ada saja. Sebelum ada istilah dari India atau dari Inggris, sudah ada empat tipe virus Covid-19 yang berbeda,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, saat ini di Jawa Barat ada dua zona merah yang mesti ekstra waspada. Keduanya adalah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya. Dia menginstruksikan upaya beralih dari zona merah dalam satu minggu ke depan.

Ridwan Kamil mengatakan, tren penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Barat relatif menurun. Indikator diklaimnya terlihat dari tingkat keterisian rumah sakit yang saat ini hanya 36 persen.

"Karena rata-rata dari 2020, keterisian rumah sakit itu 50-60 persen, panik 80 persen, sekarang hanya 36 koma sekian persen,” katanya sambil menambahkan ketiadaan kasus klaster penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Barat. “Per laporan minggu ini, tidak ada istilah klaster pesantren, klaster pasar, klaster industri. Sudah tidak ada. Mudah-mudahan terus begitu,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ridwan Kamil meminta masyarakat ikut menjaga tren turunnya penyebaran Covid-19 ini dengan mematuhi larangan mudik. "Pengalaman membuktikan tiap kita libur panjang yang tidak terkendali maka (keterisian) rumah sakit melompat ke 80 persen, kasus juga naik,” kata dia.

Sebelulmnya, Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah provinsi diminta mengawasi dan melakukan pengecekan terhadap keberadaan orang-orang asing. Alasannya, mereka berpotensi membawa mutasi virus. "Surat perjalanan yang menyatakan negatif juga tidak selalu realitanya negatif juga,” kata dia menambahkan.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

17 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

19 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya