Eucalyptus Lawan SARS-CoV-2, Ini Hasil Uji Klinis Awal

Reporter

Antara

Minggu, 9 Mei 2021 10:19 WIB

Bibit pohon Eucalyptuse. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bogor - Senyawa eucalyptol, komponen utama dari minyak atsiri yang ditemukan dalam daun eucalyptus terbukti dalam uji klinis bermanfaat untuk pasien Covid-19. Uji klinis dilakukan dengan menempatkan senyawa itu sebagai adjuvan atau tambahan dari pengobatan yang diterima si pasien.

"Hasilnya lebih baik dibandingkan tanpa eucalyptus. Itu yang kami dapatkan," kata Ketua Tim Riset Eucalyptus dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Arif Santoso.

Arif menambahkan, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ke depan akan meneliti sampel dalam jumlah yang lebih besar sehingga terapi eucalyptus untuk Covid-19 bisa diaplikasikan secara luas ke masyarakat. "Terapi yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," katanya.

Arif mengungkap itu dalam talkshow "Satu Tahun Penelitian Eucalyptus" di Auditorium Puslitbang Perkebunan, Balitbangtan Kementerian Pertanian, di Kota Bogor, Rabu 5 Mei 2021. Arif menjadi pembicara bersama Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufry dan Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan, Indi Dharmayanti.

Dalam keterangannya, Indi menjelaskan kalau tim peneliti gabungan telah setahun terakhir melakukan riset lanjutan terhadap eucalyptus. Mulai dari uji in vitro, toksisitas, hingga uji klinis dengan menggunakan SARS-CoV-2 atau virus corona penyebab Covid-19.

Advertising
Advertising

Menurut Indi, pengujian tersebut secara umum menunjukkan bahwa bahan tunggal maupun formula eucalyptus yang diuji dapat menurunkan jumlah partikel dan daya hidup virus Covid-19. "Hasilnya, sangat menggembirakan dan menjadi harapan bagi pengobatan Covid-19 di masa mendatang," katanya.

Pada tahap uji in vitro (uji pada sel di laboratorium), Indi mengatakan, senyawa aktif eucalyptus disebutnya mampu mengurangi kerusakan sel akibat infeksi Covid-19. Ini dinilai berdasarkan peningkatan CT Value uji realtime PCR/rRT-PCR, peningkatan nilai Optical Density uji MTT, dan mencegah munculnya cytophatic effect (CPE) pada kultur sel.

Lalu, uji toksisitas per-inhalasi pada mencit (Mus musculus) tidak menunjukkan perubahan klinis, patologi, dan histopatologi pada hewan percobaan tersebut. Sedang pada uji klinis, manifestasi klinis yang didapatkan, rata-rata durasi gejala pada kelompok yang diberikan eucalyptus lebih baik, terutama pada gejala batuk, pilek, dan anosmia.

"Demikian juga pada nilai Neutrophil-Lymphocyte Ratio/NLR mengalami penurunan dan menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik," tutur Indi.
Pada gambaran radiologi, secara umum juga disebutkannya mengalami perbaikan. Sebanyak lima pasien yang tergolong moderat pneumonia mengalami perbaikan setelah mendapatkan terapi eucalyptus.

“Meskipun berdasarkan uji klinis produk ini (Eucalyptus) dapat membantu mengurangi gejala klinis yang dirasakan penderita Covid-19, tapi penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi tetap menjadi pilihan utama dalam mencegah penularan Covid-19," kata India mengingatkan.

Baca juga:
Kalung Antivirus Corona Gencar Diperkenalkan Balitbangtan di Daerah

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

18 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya