TEMPO.CO, Jakarta - Dalam serangkaian tweet, seorang pembocor Xiaomi terkenal, Kacper Skrzypek (@kacskrz), mengklaim bahwa perusahaan tersebut ingin merilis kembali ponsel Redmi Note 8 yang berusia dua tahun untuk pasar tertentu.

Daftar FCC sejalan dengan klaimnya yang mensertifikasi ponsel cerdas dengan nomor model M1908C3JGG.

Handset ini dipastikan berjalan pada platform MediaTek G85 bersama dengan baterai 4.000 mAh dan akan dikirimkan dengan MIUI 12.5. Redmi Note 8 2019 diluncurkan dengan Snapdragon 665 dan dengan baterai 4.000 mAh yang sama.

Selain itu, serangkaian tweet @Xiaomiui mendukung teori itu dan berkontribusi dengan sedikit lebih banyak detail seperti pengisian cepat 22,5W (peningkatan lebih dari 18W pada Note 8 saat ini) dan pengaturan quad-camera dengan kamera utama diperkirakan 48MP. Penyimpanan akan naik hingga 128GB.

Sejauh ini, rumor menyebutkan bahwa handset tersebut akan tersedia di pasar tertentu, termasuk UE dan Rusia. Dan mungkin, spesifikasi lainnya tidak akan terlalu menyimpang dari Redmi Note 8 asli.

Di Indonesia Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro dirilis pada Oktober 2019. Xiaomi mengatakan penjualan kedua smartphone itu mencapai 400 ribu unit dalam 75 hari.

“Sangat menggembirakan menyaksikan antusias tinggi terhadap seri Redmi Note 8 di Indonesia. Terima kasih sebesar-besarnya untuk Mi fans dan juga rekan-rekan Xiaomi atas dukungan yang luar biasa, hingga kami bisa berhasil mencapai keberhasilan ini,” ujar Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse, 23 Desember 2019 lalu.

Saat peluncurannya, Redmi Note 8 memberikan upgrade terbesar di jajaran seri Redmi Note. Ponsel ini hadir dengan gebrakan 48 MP quad camera, Snapdragon 665 dan baterai 4.000 mAh. Sementara Redmi Note 8 Pro menghadirkan 64 MP quad camera serta kombinasi prosesor kencang Mediatek Helio G90T dengan baterai besar 4.500 mAh.

Sumber: GSM ARENA

Baca:
Duo Redmi Note 8 Terjual 400 Ribu Unit dalam 75 Hari