Catat Waktunya, Fenomena Blood Moon Akan Kembali 26 Mei

Selasa, 18 Mei 2021 16:17 WIB

Pemandangan Gerhana Bulan Darah Serigala atau Super Blood Wolf Moon menghiasi lagit Vienna, Austria, 21 Januari 2019. REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Jakarta - Blood Moon 2021 akan muncul di langit pada 26 Mei mendatang. Terakhir kali terjadi pada 20-21 Januari 2019 lalu, fenomena bulan purnama yang tampak kemerahan dalam bayang-bayang Bumi ini akan bisa disaksikan dari banyak wilayah pada tahun ini.

Menurut catatan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, Blood Moon 2021 akan berlangsung secara keseluruhan selama 3 jam 7 menit—sudah termasuk gerhana parsial dan gerhana total. Bagian gerhana bulan total saja akan berlangsung selama sekitar 15 menit.

Fenomena langit ini akan dimulai pada pukul 08.47 UTC atau pukul 15.47 WIB. Namun, gerhana penuh akan muncul pada 11.11 UTC (18.11 WIB) dan akan menjadi maksimum pada 11:18 UTC (18.18 WIB) dan akan terus berada pada keadaan total hingga 11.25 UTC (18.25 WIB). Gerhana akan berakhir pada pukul 13.49 UTC (20.49 WIB).

Fenomena Blood Moon hanya terjadi saat fase bulan penuh dan mengalami gerhana bulan total. Bumi bergerak di antara bulan dan matahari sehingga mereka berada pada posisi sumbu garis lurus. Saat itulah bulan akan 'tertelan' bayangan Bumi.

Pada waktu yang bersamaan, sedikit cahaya dari arah matahari terbit dan matahari tenggelam di Bumi jatuh di permukaan Bulan. Gelombang cahaya panjang yang datang dari Bumi inilah yang membuat bulan tampak merah. Dia akan semakin merah jika polusi udara, tutupan awan atau ketebalan partikel di atmosfer Bumi yang ditembus cahaya itu semakin besar.

Advertising
Advertising

Blood Moon bisa disaksikan dengan mata telanjang, tanpa memerlukan peralatan khusus untuk pengamatannya. Tentu, pengalamannya akan lebih baik jika bisa menyaksikannya melalui teleskop.

Blood Moon 2021 akan terlihat di wilayah Asia Selatan/Timur, Australia, sebagian besar Amerika Utara, Amerika Selatan, Pasifik, Atlantik, Samudra Hindia, dan Antartika. Beberapa kota di mana gerhana bulan total diperkirakan akan terlihat termasuk Honolulu, Houston, Los Angeles, Manila, Melbourne, San Francisco, Seoul, Shanghai, dan Tokyo. Ini juga akan terlihat sebagian di kota-kota seperti Bangkok, Chicago, Dhaka, Montreal, New York, Toronto, dan Yangon.

Gerhana bulan total dan Blood Moon tidak akan terjadi lagi hingga Mei 2022 mendatang.

Baca juga:
Super Blood Moon 21 Januari 2019 Tak Terjadi di Indonesia

GADGET NDTV | THE NINE PLANETS | TIME AND DATE | SPACE

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

5 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

10 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

13 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

16 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya