Sepekan Lebaran, Nihil Lonjakan Pasien Covid-19 di RS Hasan Sadikin Bandung

Kamis, 20 Mei 2021 18:32 WIB

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)

TEMPO.CO, Bandung - Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tanpa lonjakan setelah sepekan Hari Raya Idul Fitri pada 12-13 Mei 2021.

Sejauh ini menurut Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung, Muhammad Kamaruzzaman, keterisian ruangan sama seperti April 2021. “Masih jauh di bawah saat awal tahun lalu,” katanya, Kamis 20 Mei 2021.

Pada Januari lalu RSHS Bandung harus menambah ruangan dan puluhan ranjang baru karena tren kasus Covid-19 meningkat sejak November 2020. Katerisian pasien mencapai 90-an persen dari daya tampung yang ada di ruang perawatan maupun Intensive Care Unit (ICU). “Sampai sekarang ruang ICU tampak stabil rata-rata di atas 70 persen,” ujarnya.

Sesuai jenjang rujukan, RSHS Bandung menjadi yang tertinggi dengan penanganan kasus pasien Covid-19 yang tergolong bergejala sedang hingga berat.

Berdasarkan data selama April 2021, tingkat keterisian pasien Covid-19 adalah 61 orang dari total 308 kamar atau sebanyak 19,81 persen. Pasien kelas berat yang membutuhkan alat pernapasan 67,62 persen. Sementara 108 ranjang di tiga ruang isolasi perawatan kosong tidak terisi.

Advertising
Advertising

Adapun selama 1-19 Mei 2021, total keterisian ranjang pasien Covid-19 sebesar 27,68 persen. “Untuk RSHS sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 sepertinya belum signifikan,” kata Kamaruzzaman. Dia berharap hingga sepekan ke depan tetap nihil lonjakan pasien.

Ruangan perawatan khusus dengan alat bantu pernafasan terisi 69,11 persen. Sementara ruang isolasi pasien bergejala sedang kini terisi di tiga lantai Gedung Kemuning yang menjadi lokasi khusus pasien Covid-19 di RSHS Bandung. Okupansinya berkisar 25 hingga 40 persen di ketiga lantainya.

Sementara itu statistikawan dari Universitas Padjadjaran Yuyun Hidayat memperkirakan jumlah kasus aktif Covid-19 terus menurun dari setelah Idul Fitri hingga akhir Mei 2021. Prediksinya berdasarkan laporan dari pemerintah yang dikumpulkan dengan periode per pekan.

Pada periode pekan ketiga antara 16-22 Mei 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 diprediksi berkisar 68.169-106.403 orang. Adapun kondisi aktual pekan sebelumnya selama 9-15 Mei berjumlah 91.636 orang. “Data kasus aktual 2-8 Mei sebanyak 99.003 orang,” katanya Senin, 17 Mei 2021.

Pada pekan sebelumnya antara 25 April-1 Mei lalu, sempat ada lonjakan dengan jumlah kasus aktif selama sepekan yaitu 100.250 orang. Adapun pada pekan di akhir Mei atau 23-29 Mei, kasus Covid-19 diprediksi antara 48.271 hingga 98.723 orang.

Baca:
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

57 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya