Pakar: Antibodi Jahat Datangkan Malapetaka pada Pasien Covid-19 Parah

Kamis, 20 Mei 2021 21:30 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan antibodi terhadap SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, telah menjadi harapan jangka panjang yang besar untuk mengakhiri pandemi.

Namun, menurut ilmuwan dari Yale University, Amerika Serikat, pembalikan sistem kekebalan atau autoimun juga merupakan penyebab utama dalam kasus Covid-19 yang parah.

Autoantibodi ini menargetkan dan bereaksi dengan jaringan atau organ seseorang yang mirip dengan yang menyebabkan penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis.

Dalam kasus Covid-19, mereka dapat menyerang jaringan sehat di otak, pembuluh darah, trombosit, hati, dan saluran pencernaan. Semakin banyak autoantibodi terdeteksi, semakin besar keparahan penyakit yang dialami pasien.

Studi itu menemukan autoantibodi secara paradoks juga menargetkan dan mengganggu banyak protein sistem kekebalan yang dirancang untuk menangkis infeksi. Penulis studi yang juga asisten profesor di Yale University, Aaron Ring, menyebut hal itu menjadi pedang bermata dua.

Advertising
Advertising

“Antibodi sangat penting untuk menangkis infeksi, tapi beberapa pasien Covid-19 juga mengembangkan antibodi yang merusak sel dan jaringan mereka sendiri,” ujar dia, seperti dikutip Medicine Xpress, Rabu, 19 Mei 2021.

Menurut Ring, jelas bahwa dalam banyak kasus, keberadaan virus corona mendorong terciptanya autoantibodi yang merusak. Namun, kemungkinan juga beberapa pasien Covid-19 memiliki autoantibodi yang sudah ada sebelumnya yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.

“Tikus dengan autoantibodi yang sama lebih rentan terhadap infeksi oleh virus Covid-19 dan lebih mungkin mati,” para penulis yang laporannya diterbitkan dalam jurnal Nature itu.

Keberadaan autoantibodi jahat yang berumur panjang ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 kemudian dapat mengembangkan gejala medis yang bertahan lama, yang disebut long Covid-19. "Ini bisa jadi warisan virus yang tidak menguntungkan," kata Ring.

Akiko Iwasaki, profesor imunobilogi di Waldemar Von Zedtwitz, Yale University menjelaskan temuannya memperkuat pentingnya mendapatkan vaksinasi.

“Fakta bahwa bahkan infeksi ringan dikaitkan dengan produksi autoantibodi menggarisbawahi potensi konsekuensi kesehatan jangka panjang dari Covid-19,” tutur dia yang juga terlibat dalam studi.

Untuk penelitian tersebut, lab Ring bekerja sama dengan lab Iwasaki dan anggota tim Yale IMPACT—sekelompok ilmuwan, cendekiawan, dan dokter yang mengembangkan penelitian dan upaya klinis untuk memerangi Covid-19—untuk menyaring sampel darah dari 194 pasien yang tertular virus dengan berbagai tingkat keparahan.

Secara khusus, mereka menggunakan teknologi baru yang dikembangkan oleh lab Ring yang disebut Rapid Extracellular Antigen Profiling (REAP) untuk mengidentifikasi interaksi autoantibodi dengan hampir 3.000 protein manusia.

“Temuan itu dapat mengarah pada strategi untuk mengobati atau mencegah efek merusak dari autoantibodi pada pasien Covid-19,” kata Ring menambaghkan.

Selain itu, teknologi REAP baru dapat digunakan untuk menunjukkan respons antibodi penting untuk banyak kondisi penyakit lain di luar Covid-19. Lab Ring telah menemukan sejumlah autoantibodi baru pada pasien dengan penyakit autoimun dan sekarang mencari autoantibodi pada pasien dengan kanker dan penyakit neurologis.

MEDICAL XPRESS | NATURE

Baca:
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika

Berita terkait

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

44 menit lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

1 jam lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

6 jam lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

2 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

4 hari lalu

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

Angga menyayangkan fenomena tersebut dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang menerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

5 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

5 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya