Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini jagat dunia maya dihebohkan dengan kabar seorang selebgram yang mendapat bantuan beasiswa pendidikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Fenomena itu sontak mengundang pro dan kontra dari masyarakat.

Dosen Ilmu Pop, Culture, and Celebrity Universitas Airlangga (Unair) Angga Prawadika Aji turut memberikan tanggapannya. Menurut dia, penyebab munculnya fenomena tersebut disebabkan adanya kebutuhan anak muda untuk mendapatkan fame atau popularitas di media sosial.

“Kebutuhan tersebut juga didorong dengan media sosial yang menyuguhkan banyak keuntungan jika memiliki popularitas yang tinggi. Alhasil, hal-hal yang demikian bisa memunculkan niatan untuk menyalahgunakan beasiswa,” kata Angga melalui keterangan yang diterima Tempo, 16 Mei 2024.

Angga menyayangkan bahwa fenomena tersebut dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang menerima beasiswa. Sebab, pemberian beasiswa bertujuan untuk memberikan bantuan dana pendidikan dan hidup kepada mahasiswa yang kurang beruntung. “Karenanya, beasiswa harus digunakan dengan tepat,” tandas dosen Ilmu Komunikasi Unair itu.

Menurut dia, terjadi pergeseran dalam memaknai kebahagiaan hidup dalam fenomena itu. Sebagian menganggap kekayaan dan popularitas dapat mendatangkan kebahagiaan hidup yang sebenarnya. “Nyatanya, itu akan berdampak negatif pada anak muda dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Angga menambahkan, ada sejumlah riset di Amerika terkait fenomena serupa. Riset tersebut menyebutkan mayoritas anak muda pada 20 tahun lalu memaknai kebahagian hidup dinilai dari kemapanan, stabilitas dan keluarga yang harmonis.

Pada riset lainnya, target anak muda sekarang memunculkan hasil yang berbeda. Sebagian mendewakan popularitas di dunia maya. “Hal-hal itulah yang seharusnya dihindari oleh anak muda masa sekarang agar tidak tenggelam atas kebahagiaan yang fana,” imbuh Angga.

Fenomena influencer juga tidak luput dari penyebab atas fenomena tersebut. Angga menerangkan, kehadiran influencer itu menyebabkan adanya pemaknaan dari masyarakat bahwa kemewahan hidup dapat mendatangkan popularitas dengan cepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini tengah terjadi di sebagian anak muda. Mereka berusaha untuk menampilkan hal kemewahan di media sosial, seperti makan di restoran yang mewah, memiliki barang bemerek dan berlibur ke tujuan wisata yang mewah. “Hal itu juga adanya keterkaitan atas keinginan untuk mendapatkan validitas dari jagat maya,” terangnya.

Menurut Angga, haus validitas tersebut akan menyebabkan para anak muda untuk berbondong-bondong untuk menunjukkan hidup yang sophisticated. Tak dapat dimungkiri, mereka akan tergiur untuk melakukan berbagai hal agar mencapai validitas tersebut. “Seperti menyalahgunakan dana beasiswa,” ucap Angga.

Kendati demikian, Angga melihat bahwa yang menjadi persoalan bukan pada popularitasnya, namun kekuatan finansialnya. Menurut dia, tidak ada masalah menjadi seorang influencer yang mendapatkan beasiswa.

“Yang patut digarisbawahi adalah bagaimana seorang influencer dapat menjadi dampak yang baik di media sosial. Contohnya, dengan menjadi konten kreator pendidikan yang memanfaatkan dana beasiswa untuk perlombaan atau kegiatan positif lainnya,” papar Angga.

Dia pun mengimbau para anak muda untuk bijak dalam memaknai kehidupan. Kehidupan mewah dan haus akan validitas akan menyebabkan kehidupan yang dangkal. “Berhenti untuk mencari validitas dan berbahagia atas hal yang telah dimiliki saat ini,” pungkas Angga.

Pilihan Editor: Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

18 jam lalu

Udin Ahidin, 48 tahun, Doktor Ilmu Manajemen yang kini tengah proses menjadi Guru Besar di Universitas Pamulang (Unpam). ISTIMEWA
Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

Kisah inspiratif Udin Ahidin, 48 tahun, yang kini adalah dosen sekaligus Sekretaris Program Pascasarjana Universitas Pamulang (Unpam).


Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

23 jam lalu

Konferensi pers Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (baju putih), bersama pengurus BEM FISIP Unair, usai pencabutan SK Dekan, di Gedung FISIP, di Kampus B Unair, Surabaya, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Sharisya Kusuma
Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

Dekanat FISIP Unair sempat melakukan pembekuan terhadap BEM buntut karangan bunga satire


Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

1 hari lalu

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair
Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

BEM Fisip Unair dibekukan rektor karena kirimkan karangan bunga satir untuk Prabowo-Gibran. Kemudian, Mendiktisaintek minta SK pembekuan dicabut.


Beasiswa Santri Baznas 2024 Diperpanjang Sampai Besok, Begini Persyaratannya

1 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Beasiswa Santri Baznas 2024 Diperpanjang Sampai Besok, Begini Persyaratannya

Pendaftaran Beasiswa Santri Baznas 2024 diperpanjang hingga 31 Oktober 2024 pukul 12.00 WIB.


26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

2 hari lalu

FIKKIA UNAIR Kampus Mojo Sebagai Lokasi Pendidikan Kedokteran. Sumber: istimewa
26 Kampus Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2024

Sebanyak 27 kampus di Surabaya masuk ke dalam daftar perguruan terbaik versi EduRank 2024. Berikut ini rincian lengkapnya.


Kata Rektor Unair soal Pembekuan BEM FISIP

3 hari lalu

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. ANTARA/HO-PIH Unair
Kata Rektor Unair soal Pembekuan BEM FISIP

Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan kritik mahasiswa sebaiknya tidak membawa nama institusi kampus.


Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

3 hari lalu

Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (kiri-baju putih) dan Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah (kanan) memberikan kererangan pers di FISIP Unair, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Kasus Karangan Bunga Prabowo Gibran: Kronologi Pembekuan BEM FISIP Unair hingga Menteri Turun Tangan

Ini kronologi pembekuan BEM FISIP Unair gara-gara membuat karangan bunga ucapan selamat yang dinilai menghina Prabowo-Gibran.


Dekanat Cabut SK Pembekuan, BEM FISIP Unair: Tetap Akan Kritis

3 hari lalu

Dekan FISIP Unair Prof. Bagong Suyanto saat menjelaskan pencabutan pembekuan terhadap BEM. (ANTARA/Willi Irawan)
Dekanat Cabut SK Pembekuan, BEM FISIP Unair: Tetap Akan Kritis

BEM FISIP Unair sempat dibekukan setelah memasang karangan bunga bernada satire soal Prabowo-Gibran.


Dekanat Cabut SK Pembekuan BEM FISIP Unair

3 hari lalu

Dekan fisip Unair Bagong Suryanto.  Foto : Unair
Dekanat Cabut SK Pembekuan BEM FISIP Unair

Sebelumnya, BEM FISIP Unair sempat dibekukan setelah memasang karangan bunga bernada satire soal Prabowo-Gibran.


Menteri Pendidikan Satryo Minta Rektor Unair Batalkan Pembekuan BEM FISIP

3 hari lalu

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair
Menteri Pendidikan Satryo Minta Rektor Unair Batalkan Pembekuan BEM FISIP

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri minta Rektor Unair membatalkan pembekuan BEM FISIP