Data di BPJS Bocor, Ahli Siber: Keamanan Institusi Pemerintah Cukup Tertinggal

Jumat, 21 Mei 2021 19:06 WIB

Ilustrasi data internet bocor. Foto: Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Data pribadi milik 279 juta penduduk Indonesia bocor dan diperjualbelikan dalam sebuah forum online secara ilegal. Meski Kementerian Kominfo belakangan mengakui hanya 100 ribu data yang benar bocor--diduga dari BPJS Kesehatan, peristiwa ini tetap menunjukkan kalau kesadaran akan pentingnya data pribadi di era digital sekarang ini perlu ditingkatkan di kalangan pemerintahan.

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkap penilaiannya atas sistem keamanan data umumnya di Indonesia itu pada Jumat 21 Mei 2021. “Kalau di bidang enterprise dan swasta seperti beberapa unicorn dan beberapa bank papan atas, pengelolaan data dan pengamanannya bisa dikatakan cukup baik,” ujar dia.

Sementara, untuk organisasi yang bergerak di bidang IT dan telekomunikasi secara umum juga dinilainya cukup baik. Walaupun, kata Alfons, sebenarnya bukan jaminan tidak diserang karena di Amerika Serikat banyak juga yang menjadi korban. “Ini cerita lain extortionware,” katanya merujuk jenis kejahatan siber yang mengancam individu atau organisasi dengan membocorkan sebagian dari data pribadinya.

Namun, Alfons melanjutkan, untuk institusi pemerintahan di Indonesia kelihatannya masih cukup tertinggal. “Banyak yang harus dilatih dan dibenahi supaya bisa mengelola data dengan baik dan bertanggung jawab,” tutur dia menambahkan.

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong menjelaskan, pada dasarnya, keamanan siber menjadi isu prioritas bagi seluruh negara di dunia. Terlebih sejak teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang sosial dan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan budaya, hingga pemerintahan.

Advertising
Advertising

“Sejalan dengan pemanfaatan teknologi yang tinggi, potensi risiko dan ancaman penyalahgunaan teknologi juga semakin tinggi dan kompleks,” ujar dia, Jumat.

Di Indonesia, menurut Yeo Siang Tiong, penerapan undang-undang dan kebijakan perlindungan data pribadi dinilainya langkah tepat menuju penanganan dan keamanan data yang lebih baik di tengah booming ekonomi digital dan Industri 4.0. Tindakan itu, disebutnya, sangat penting untuk membangun dunia maya yang lebih aman di negara mana pun, tidak hanya di Indonesia.

Selain itu, kata Yeo Siang Tiong, penting juga untuk dicatat bahwa regulasi pada dasarnya hanyalah salah satu bagian dari lingkungan keamanan siber yang holistik. “Karena menjaga keamanan dunia online adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, konsumen, dan pengguna online, serta perusahaan swasta dan publik dalam segala bentuk dan ukuran,” kata dia.

Yeo Siang Tiong juga menerangkan bahwa kolaborasi terbuka berbagai organisasi untuk dapat memastikan transparansi, meningkatkan kepercayaan, dan memperbarui sistem yang dibangun. Karena, mencegah pelanggaran data pribadi dan peretas atau hacker masuk ke sistem institusi tidak diragukan lagi semakin menjadi tantangan yang besar.

Baca juga berita sebelumnya:
Data 2,3 Juta Pemilih di KPU Dicuri, 200 Juta Lainnya Diancam

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

5 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

6 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

8 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

10 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

10 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

14 hari lalu

Tips Hindari Penipuan Online di Masa Libur Lebaran

Libur lebaran kerap jadi arena para penipu online melancarkan aksinya. Ini tips untuk menghindarinya.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

22 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

24 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

26 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

27 hari lalu

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.

Baca Selengkapnya