BMKG: Gempa Blitar M 5,9 Bukan Megathrust, tapi Merusak

Sabtu, 22 Mei 2021 12:49 WIB

Personel TNI dan Polri mengecek kondisi rumah warga yang rusak pascagempa di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jawa Timur, Jumat, 21 Mei 2021. Sebanyak 31 daerah di Jawa Timur merasakan guncangan dari gempa hari ini. ANTARA/Irfan Anshori

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan lindu bermagnitudo 5,9 yang terasa di Blitar dan sekitarnya bukan gempa besar atau megathrust. Walau tidak berpotensi tsunami, gempa Blitar tergolong merusak.

“Gempa ini merupakan gempa baru, bukan gempa susulan dari gempa 6,1 yang terjadi pada 10 April 2021,” kata Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Gempa yang terjadi pada Jumat, 21 Mei 2021 pukul 19.09.23 WIB itu berdasarkan pemutakhiran data BMKG bermagnitudo 5,9. Informasi awal mencatat kekuatan gempa itu hingga bermagnitudo 6,2. Pusat sumber gempa berada di laut pada jarak 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada kedalaman 110 kilometer.

Menurut Daryono, gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan batuan di Zona Benioff, yaitu bagian slab lempeng Indo-Australia yang sudah tersubduksi dan menukik di bawah lepas pantai selatan Jawa Timur.

“Gempa ini bukan gempa megathrust karena pusatnya berada di kedalaman menengah dan cukup jauh dari bidang kontak kuncian antar lempeng,” katanya lewat keterangan tertulis, Jumat 21 Mei 2021.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, mekanisme sumber gempa itu hasil kombinasi antara sesar geser dan sesar naik yang dominan atau disebut oblique thrust fault.

Advertising
Advertising

Karena sumber gempanya berada di kedalaman menengah, kata Daryono, maka gempa ini memiliki spektrum guncangan dalam wilayah yang luas hingga Lombok di timur dan Cilacap di barat. “Guncangan gempa ini dirasakan di sebagian besar wilayah Jawa Timur dalam skala intensitas IV-V MMI,” ujarnya.

Gempa skala IV MMI jika terjadi pada siang hari bisa dirasakan oleh orang banyak di dalam dan luar rumah oleh beberapa orang, membuat gerabah pecah, dan jendela arau pintu berderik serta dinding berbunyi.

Adapun skala V MMI artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, membuat gerabah pecah dan barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, serta bandul lonceng dapat berhenti. “Gempa ini bersifat merusak,” kata Daryono.

Data sementara tercatat kerusakan ringan terjadi pada banyak bangunan rumah warga dan fasilitas umum di berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Kota dan Kabupaten Malang, Blitar, Lumajang, dan Pasuruan.

Adapun berdasarkan pemodelan BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami. “Karena sumber gempanya dalam dengan magnitudo yang relatif kecil untuk dapat mengganggu kolom air laut,” ujarnya.

Hingga pukul 23.00 WIB tercatat empat kali gempa susulan dengan kekuatan bermagnitudo antara 2,7 dan 3,1. Menurut Daryono, gempa Blitar ini merupakan gempa ke-12 dari rentetan gempa merusak di selatan Malang sejak 15 Agustus 1896.

Namun begitu, dia membantah anggapan bahwa Gempa Blitar ini merupakan susulan dari Gempa Malang bermagnitudo 6,1 pada 10 April 2021 yang juga bersumber di laut selatan Jawa.

Kesamaan lain Gempa Blitar dan Malang, yaitu jenisnya adalah intraslab yang mampu mengguncang bumi dengan kekuatan lebih besar dari gempa lain dengan magnitudo sekelasnya.

Dari segi kekuatannya, gempa Blitar yang bermagnitudo 5,9 ini dinilai BMKG terlalu besar untuk dikatakan sebagai gempa susulan dari Gempa Malang. “Meskipun memungkinkan bahwa gempa Blitar ini terjadi akibat terpicu oleh gempa Malang,” kata Daryono.

Baca:
Gempa Blitar Rusak 30 Rumah di Malang

Berita terkait

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

2 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

10 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

18 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

21 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya