Situs tersebut menampilkan kumpulan data ilmiah dari 5.600 jenis jamur, 2.000 lumut kerak, tumbuhan paku, alga, moss, dan puluhan ribu tumbuhan besar lainnya. "Ensiklopedia koleksi flora itu adalah hasil riset para ilmuwan selama lebih dari 120 tahun," kata perwakilan dari institut tersebut dalam pernyataan tertulisnya.
Situs itu merepresentasikan kekayaan yang harganya tak ternilai, yaitu informasi kekayaan hayati negara Amerika Tengah tersebut. Lembaga itu mulai mengoleksi dan mengidentifikasi flora Kosta Rika sejak 1887, tepatnya ketika Museum Nasional didirikan.
Komponen utama situs itu adalah koleksi historis yang memamerkan beragam spesies tumbuhan yang mereka kumpulkan antara 1887 dan 1910. "Spesimen yang berjumlah 9.624 itu adalah koleksi yang amat spesial dan bernilai historis serta budaya yang amat tinggi," kata pihak Herbarium Nasional Kosta Rika. "Sebab, koleksi ini menandai flora asli di kawasan yang saat ini mengalami tekanan lingkungan amat besar, termasuk masalah deforestasi."
Ahli biologi dari herbarium itu, Armando Estrada, mengatakan tujuan pembuatan situs tersebut adalah untuk memberi kontribusi kepada masyarakat agar menyadari betapa kayanya keanekaragaman hayati Kosta Rika. "Sekaligus mempromosikan konservasi di negara-negara Amerika Tengah," katanya.
TJANDRA DEWI|AFP