Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan Lewat Siaran Langsung BMKG dan Bosscha

Reporter

Tempo.co

Rabu, 26 Mei 2021 14:55 WIB

Fase gerhana bulan "Super blue blood moon" terlihat dari Pasuruan, Jawa Timur 31 Januari 2018. Tiga peristiwa astronomi yang terjadi secara bersamaan ini yaitu gerhana bulan total, supermoon, dan bluemoon (lunar trifecta) merupakan sebuah fenomena langka yang hanya terjadi selama kurun waktu 150 tahun. TEMPO/Aris Novia Hiayat

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat akan bisa melihat secara langsung terjadinya gerhana bulan total pada Rabu 26 Mei 2021 nanti malam. Proses terjadinya gerhana bulan sudah berlangsung sejak sore hari.

Berdasarkan proyeksi Observatorium Bosscha, fase gerhana bulan pada Rabu 26 Mei 2021 akan dimulai pada Pukul 16.44 WIB. Bulan pada fase ini mulai memasuki bayangan umbra Bumi. Namun pada fase ini hanya wilayah Indonesia timur saja yang dapat menyaksikannya fenomena ini karena Bulan sudah terbit di sana.

Seiring dengan masuknya Bulan pada bayangan umbra Bumi, bayangan gelap mulai muncul di permukaan Bulan sehingga bulan purnama terlihat seperti bulan setengah, lalu bulan sabit.

Fase gerhana bulan total baru terjadi pada Pukul 18.11 WIB hingga 18.25 WIB. Pada fase total ini Bulan akan terlihat kemerahan.

Pukul 19.52 WIB Gerhana Bulan Sebagian berakhir, Bulan meninggalkan umbra Bumi menuju bagian penumbra. Saat itu, Bulan akan kembali terlihat sebagai purnama yang redup karena pengaruh bayangan penumbra Bumi.

Advertising
Advertising

Pukul 20.49 WIB Bulan tidak lagi berada di dalam bayangan Bumi dan gerhana Bulan benar-benar berakhir. Bulan akan kembali tampak sebagai purnama yang terang seperti biasanya.

Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik. Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Masyarakat tak perlu khawatir untuk melihat secara langsung proses terjadinya gerhana bulan total. Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan peristiwa gerhana bulan total ini bisa disaksikan secara langsung dengan mata telanjang. “Tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana” kata Rahmat seperti dikutip Tempo dari laman BMKG, Rabu 26 Mei 2021.

Masyarakat juga bisa menyaksikan peristiwa alam dan memahami bagaimana gerhana bulan total ini terjadi dari sisi sains. Terdapat dua tautan atau link bagi masyarakat yang ingin melihat peristiwa gerhana bulan total.

Pertama di link BMKG: https://www.bmkg.go.id/gbt/

Disini pengamatan terhadap gerhana bulan total di sejumlah kota atau wilayah di Indonesia

Kedua link Obervatorium Bosscha: https://www.youtube.com/watch?v=R174vKeYei0

Masyarakat akan mendapat penjalasan secara sains tentang terjadinya gerhana bulan total super bloodmoon.

WILDA HASANAH

Baca juga: Mengapa Gerhana Bulan Total Malam Nanti Disebut Super Blood Moon Eclipse?

Berita terkait

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

16 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

16 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

23 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

2 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya