WhatsApp Batalkan Rencana Pangkas Fungsi Aplikasi Pengguna Antipembaruan

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 29 Mei 2021 17:43 WIB

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di awal bulan ini, WhatsApp mengumumkan kalau fungsi aplikasi akan lama kelamaan dibatasi jika pengguna tak kunjung memberikan persetujuan atas kebijakan privasi terbaru yang berlaku per 15 Mei 2021. Saat itu WhatsApp mengkoreksi pernyataan sebelumnya dengan memastikan tidak akan menghapus akun pengguna yang menolak pembaruan ketentuan mengenai privasi itu.

WhatsApp kini berubah lagi lewat pernyataan terbarunya. Rencananya, anak perusahaan Facebook itu batal membatasi fungsi aplikasi sekalipun pengguna tak kunjung memberi persetujuannya kepada pembaruan itu. Keputusan terbaru disebut berdasarkan diskusi-diskusi dengan pemerintahan negara-negara di dunia dan juga pakar privasi.

"Kami ingin memperjelas kalau untuk saat ini kami tidak akan membatasi fungsi bagaimana WhatsApp bekerja untuk mereka yang belum bersedia menerima pembaruan," ujar juru bicara WhatsApp kepada The Verge, Jumat 28 Mei 2021.

Seperti diketahui, pengumuman kebijakan baru WhatsApp telah memicu kegundahan di antara para pengguna aplikasi perpesanan terbesar di dunia ini. Kecurigaan yang berkembang, WhatsApp akan membagi lebih banyak data pribadi pengguna ke perusahaan induk Facebook begitu pembaruan disetujui.

Adapun WhatsApp telah berulang kali menegaskan, pembaruan kebijakannya hanya untuk pesan atau chat bisnis yang ditawarkan untuk disimpan dalam server Facebook. Menurut WhatsApp, sebagian besar penggunanya telah memahami itu dan menjawab notifikasi yang dibagikan.

Advertising
Advertising

WhatsApp menyatakan tak berubah untuk terus mengingatkan kepada penggunanya yang belum memperbarui persetujuannya untuk ketentuan dan kebijakannya tersebut. "Kami berharap pendekatan sekarang akan memperkuat pilihan dari para penguna, terlepas mereka pengguna chat bisnis atau bukan."

Ke depan, WhatsApp mengatakan ada kemungkinan keputusan yang sekarang akan berubah lagi. Namun WhatsApp mengaku akan berusaha semaksimal mungkin menjaga pengguna dan pemerintahan di seluruh dunia bahagia. Sebagai catatan, heboh kebijakan baru dan notifikasinya telah mendorong cukup besar pengguna WhatsApp hijrah ke aplikasi perpesanan lain seperti Telegram dan Signal.

Pada pekan lalu, pemerintah India meminta WhatsApp untuk memperbaiki kebijakan privasi untuk para penggunanya. India mengatakan, kebijakan baru WhatsApp melanggar konstitusi yang berlaku di negara itu.

Dalam jawabannya, WhatsApp mengatakan kalau akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah India. "Dan kami menegaskan ulang kalau pembaruan ini tidak berdampak kepada kerahasiaan chat setiap pengguna."

Pada 11 Mei, Pemerintah Jerman lebih dulu melarang WhatsApp memproses data penggunanya di negara itu. Saat itu Facebook yang bereaksi dengan menyatakan akan menggugat larangan tersebut. Di Turki, perusahaan yang sama juga dipaksa membekukan pembaruan kebijakan 15 Mei.

THE VERGE | TNW

Baca juga:
WhatsApp Ajak Setujui Pembaruan di Aplikasi, Ini Reaksi yang Didapat

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

1 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

1 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

3 hari lalu

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.

Baca Selengkapnya

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

4 hari lalu

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

5 hari lalu

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

Terkadang chat dihapus karena memori penuh, namun ada riwayat chat di WhatsApp yang tiba-tiba dibutuhkan. Begini cara mengembalikannya.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

5 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

6 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya