TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi perpesanan dari Facebook, WhatsApp, akhirnya menetapkan Terms of Service atau Ketentuan Layanan yang baru per Sabtu, 15 Mei 2021. Ini adalah tundaan dari Februari lalu setelah sempat memicu kehebohan di antara banyak penggunanya.
"OK. Let’s do this. No, we can’t see your personal messages. No, we won’t delete your account. Yes, you can accept at any time," bunyi pesan WhatsApp dalam unggahan di akun resminya di media sosial Twitter tepat pada 15 Mei lalu.
Tetap, pada unggahan itu, pro dan kontra menyertai. Unggahan itu per artikel ini dibuat lebih dari 3.000 like, tapi tak sedikit pula yang menanggapinya dengan kecaman. Nada yang disampaikan berisi pesimistis dengan jaminan keamanan data dan metadata privasi pengguna pascapembaruan ketentuan tersebut.
Kekhawatiran yang muncul masih sama, data pribadi yang bakal dibagi WhatsApp dengan perusahaan induknya, Facebook. Perbandingan data pribadi pengguna yang ditambang oleh aplikasi-aplikasi perpesanan pun muncul kembali yang menunjukkan WhatsApp sebagai 'yang terburuk' dibandingkan Signal dan Telegram. Seperti pada Februari lalu, ajakan untuk pindah aplikasi pun bergema.
Mereka yang kontra juga mengkritik WhatsApp untuk perlakuan kepada pengguna yang tidak setuju pembaruan ketentuan itu. Mereka merujuk langkah 'membombardir' pengguna dengan notifikasi hingga akhirnya berubah pikiran--sebelum fungsi layanan aplikasi dibatasi.
Beberapa lalu mengungkap dan mencari info untuk membatalkan persetujuan yang telah diberikan atas ketentuan baru WhatsApp itu. "I accept by error, how can I decline," kata satu akun. Atau, yang lainnya yang mengatakan, "Please send the notification once again. I want to deny the new terms."
Sebelumnya, langkah WhatsApp untuk tetap memberlakuan Term of Service yang baru telah diumumkan dalam blog resmi perusahaan. Untuk itu, WhatsApp menyatakan tidak akan menghapus akun pengguna yang menunda atau menolak memberikan persetujuan atas pembaruan tersebut.
Pembaruan kebijakan privasi disebut WhatsApp hanya dilakukannya untuk opsi WhatsApp Bisnis. Pesan percakapan pribadi tetap terenkripsi end-to-end.
"Setelah memberi setiap orang waktu untuk me-review, kami akan melanjutkan mengingatkan kepada mereka yang belum sempat melakukannya, untuk membaca dan menerimanya," kata WhatsApp sambil menambahkan, "Setelah beberapa minggu kemudian tak berubah, pesan pengingat yang diberikan barulah akan menjadi persisten."
Baca juga:
Pilih WhatsApp atau Telegram atau Signal? Ini Tips dari Pakar di Kaspersky