Google for Startups Buka Pendaftaran untuk Wanita Pendiri Startup

Rabu, 2 Juni 2021 14:45 WIB

PT Co-Founder & CTO Halosis Sonja Johar (kiri) dan Co-Founder Gadjian Afia Fitriati (kanan) asal Indonesia terpih mengikuti program Google for Startups Immersion: Women Founders. Kredit: Google Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Google for Startups mulai membuka pendaftaran untuk program para wanita pendiri startup di kawasan Asia Pasifik ada Selasa, 1 Juni 2021. Program itu disebut Women Founders Academy Asia Pasifik, yaitu program bimbingan pengembangan keterampilan selama 12 minggu bagi para wanita yang memimpin startup yang sedang bertumbuh, idealnya yang berada di antara tahap Seed hingga Series A.

“Pendaftaran akan ditutup pada 25 Juni 2021. Di tahun kedua, program ini dirancang untuk membantu para pendiri yang sedang membangun produk atau layanan inovatif,” ujar pihak Google berdasarkan keterangan tertulis, Rabu, 2 Juni 2021.

Peserta yang mengikuti program tersebut ditargetkan dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan, memperkuat hubungan dengan tim, dan mengatasi tantangan pertumbuhan unik mereka, termasuk permodalan dan pendanaan. Tahun ini, program akan berlangsung mulai dari 23 Agustus-12 November 2021.

Peserta akan mengikuti pelatihan dan sesi pengembangan keterampilan tentang metodologi Google untuk mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi startup yang dipimpin perempuan. Untuk menghubungkan dan memberdayakan para pendiri ini, raksasa teknologi pencarian itu akan menghadirkan komunitas penasihat Google, pemodal ventura, dan eksekutif bisnis dan budaya.

“Startup terpilih akan bekerja dengan mentor yang berdedikasi untuk membantu mengatasi tantangan unik mereka,” kata pihak Google.

Advertising
Advertising

Tahun lalu ada dua startup yang dipimpin perempuan lulus dari program Google for Startups Immersion: Women Founders pada November 2020 lalu. Mereka adalah Afia Fitriati, co-founder Gadjian—sebuah aplikasi penggajian, HR & payroll software—dan Co-Founder & CTO Halosis Sonja Johar yang merupakan startup layanan chatbot untuk membantu penjual di media sosial.

Selain Halosis dan Gadjian, ada lima startup lain dari berbagai negara yang mengikuti program tersebut, di antaranya Founder and CEO Grip, Hanna Kim; dan Founder and CEO Mabo, Jungeun Lee, mereka dari Korea; kemudian Co-founder and CEO Latona, Kyoko Otawa; dan Founder and Co-CEO Stroly Machi Takahashi, dari Jepang; serta satu dari India Co-founder Zyla, Khushboo Aggarwal.

Baca:
Diingatkan Kominfo, Ini 5 Provinsi Pertama Jalani Migrasi Siaran TV Digital

Berita terkait

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

2 jam lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

1 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

4 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

4 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

4 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

5 hari lalu

Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

Google perbaiki patch keamanan Pixel 8. Perbaiki errorr kamera.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

5 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

5 hari lalu

Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

Chrome, peramban web milik Google, mengembangkan fitur pengpaus riwayat pencarian secara kilat.

Baca Selengkapnya