Survei Antibodi, Covid-19 di Indonesia Hampir 40 Kali Lipat Data Kemenkes

Reporter

Tempo.co

Minggu, 6 Juni 2021 02:30 WIB

Wisatawan lokal menikmati suasana pada libur Lebaran dalam masa pandemi COVID-19 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat, 14 Mei 2021. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Studi seroprevalensi terbesar yang telah dilakukan di Indonesia sepanjang pandemi Covid-19 menegaskan indikasi kalau infeksi virus corona telah menyebar jauh lebih luas daripada yang selama ini disampaikan lewat data resmi pemerintah. Perbedaan angka jumlah warga yang sudah terinfeksi antara hasil studi itu dan data Kementerian Kesehatan hampir 40 kali lipat.

Seroprevalensi adalah perhitungan jumlah individu dalam suatu populasi yang memperlihatkan hasil positif suatu penyakit berdasarkan spesimen serologi atau serum darah. Studi skala nasional, yang dilakukan antara Desember 2020 sampai Januari 2021, menunjukkan 15 persen populasi di Indonesia telah tertular Covid-19.

Bandingkan angka itu dengan versi Kementerian Kesehatan per akhir Januari lalu yang menyebut infeksi ada di antara sekitar 0,4 persen dari total penduduk 270 juta jiwa. Saat ini, total infeksi positif SARS-CoV-2 di Indonesia pun didata 'baru' sekitar 0,7 persen dari jumlah penduduk atau setara lebih dari 1,8 juta jiwa.

“Hasil survei ini tidak mengejutkan,” ujar Pandu Riono, epidemiolog di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), yang terlibat studi yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut. Dia mengungkap hasil studi itu secara eksklusif kepada REUTERS pada 1 Juni 2021.

Dia menjelaskan, studi seroprevalensi mendeteksi antibodi yang muncul pada orang yang kemungkinan besar sudah terjangkit penyakit tersebut. Sedang data resmi dari Kementerian Kesehatan sebagian besar didasarkan pada hasil tes swab.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, swab test dan PCR bekerja dengan mendeteksi keberadaan si virus. Itupun terdeteksi jika virus itu memang masih menjangkiti orang yang diperiksa.

Adapun antibodi berkembang satu sampai tiga minggu setelah seseorang tertular infeksi virus dan antibodi tinggal di dalam tubuh selama berbulan-bulan. Studi seroprevalensi yang digelar di negara lain—termasuk India—juga mengungkap angka infeksi yang lebih luas daripada data resmi pemerintahannya masing-masing.

Ketua Departemen Epidemiologi FKMUI, Tri Yunis Miko Wahyono, menilai sistem surveilans yang dilakukan selama ini lemah dan tidak dapat mendeteksi kasus Covid-19 yang sebenarnya. "Pelacakan kontak dan pengujian di Indonesia sangat buruk dan menjelaskan mengapa begitu sedikit kasus yang terdeteksi,” kata Tri.

Sebagai catatan tersendiri, hasil studi awal seroprevalensi di Bali, yang dilakukan oleh Universitas Udayana, juga mengungkap tren yang sama, yakni data resmi jauh lebih kecil. Studi atau survei antibodi yang dilakukan September-November 2020 mendapati infeksi virus Covid-19 telah menjangkau 17 persen masyarakat di sana.

Angka itu 53 kali lebih tinggi daripada tingkat infeksi berdasarkan kasus yang tercatat secara resmi di pulau wisata tersebut.

Menanggapi hasil-hasil studi tersebut, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengakui ada banyak kasus positif Covid-19 yang tidak terdata. Tapi, penyebabnya, lebih kepada kasus-kasus tersebut tanpa gejala.
“Indonesia memang memiliki pelacakan kontak Covid-19 yang masih rendah dan kurangnya laboratorium untuk memproses hasil tes yang sudah dilakukan,” ujar Siti.

REUTERS

Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Dikritik: Terlalu Banyak yang Masuk Prioritas

Berita terkait

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

29 menit lalu

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

2 jam lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

4 jam lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

8 jam lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

20 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya