Kapal Selam KRI Nanggala-402: Upaya Pengangkatan Sudah Berakhir

Reporter

Terjemahan

Senin, 7 Juni 2021 12:58 WIB

Kapal selam KRI Nanggala yang hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021 berhasil ditemukan dalam kondisi terbelah pada kedalaman 800 meter. Sebanyak 53 orang meninggal dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah mengakhiri upaya mengevakuasi dan mengangkat bagian-bagian kapal selam KRI Nanggala-402 beserta jasad para awaknya per Rabu pekan lalu, 2 Juni 2021. Upaya terakhir dilakukan pemerintah melibatkan tiga kapal penyelamat dari Cina: Yongxingdao-863, Nantuo-195, dan Tan Suo-2.

Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang saat hendak uji tembak rudal di Laut Bali pada 21 April lalu. Saat ditemukan pada 25 April, kapal selam yang usia pakainya sudah sepanjang 40 tahun itu telah tergolek di dasar laut sedalam hampir 840 meter--jauh di luar kemampuan selamnya yang 250 meter.

Kapal selam nanggala didapati sudah pecah menjadi tiga bagian. Sejak itu pula statusnya berubah dari hilang menjadi tenggelam. Tak ada seorang pun yang berada di dalam kapal selam itu yang diyakini selamat.

Juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Julius Widjojono, memastikan tak ada rencana lanjutan usai bantuan dari kapal-kapal Cina berakhir pada Rabu lalu. "Upaya pengangkatan sudah berakhir," kata Julius kepada Reuters.

Seperti diketahui Tan Suo-2 dkk datang pada awal Mei lalu, menggantikan bala bantuan pencarian Nanggala yang datang pertama dari Singapura, Malaysia, Australia, dan Amerika Serikat. Sejak itu, mereka sudah menyelam sebanyak 20 kali dan mengumpulkan foto-foto, video, serta sejumlah bagian dari kapal selam Nanggala.

Advertising
Advertising

Tak ada jasad dari 53 awak kapal selam itu yang berhasil ditemukan dan diangkat. Dengan keputusan pada Rabu lalu, Julius menerangkan, bangkai kapal selam dan jasad para awaknya tersebut akan tetap berada di dasar laut.

Tayangan video badan kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam dalam jumpa pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Bali, Ahad, 25 April 2021. Badan kapal selam ditemukan di kedalaman 839 meter dalam keadaan patah terbagi tiga. Johannes P. Christo

Upaya pengangkatan tak berhasil, tragedi Nanggala justru telah memunculkan ke permukaan kondisi sistem persenjataan Indonesia yang dianggap tak terpelihara dengan baik. Bukan cuma kapal selam, tapi juga perangkat keras militer lainnya milik TNI.

Analis pertahanan yang juga Direktur Eksekutif Verve Research, Natali Sambhi, mengingatkan catatan musibah tiga pesawat Hercules C-130 sejak 2009. "Ini penting untuk pemerintah memikirkan kondisi teknologi militer mereka sekarang dan bagaimana pemeliharaannya," kata dia.

Adapun KRI Nanggala-402 terakhir kali menjalani perbaikan besar-besaran (overhaul) sekaligus pembaruan pada 2012. Komandan kapal selam itu, Letnan Kolonel Heri Oktavian, juga diketahui pernah 'curhat' kepada seorang wartawan yang juga rekannya kalau Nanggala sejatinya sudah harus kembali ke galangan pada 2020 lalu tapi ditunda dengan alasan pandemi Covid-19.

Kapal selam deep sea warrior milik Kapal Riset Cina, Tan Suo-2, saat berusaha mengangkat kapal selam Nanggala 402. cgtn.com

Dua awak kapal selam, tak bersedia nama-namanya disebut, juga mengaku ingat serangkaian masalah yang pernah dialami Nanggala di bawah laut. Masalah pertama terjadi pada 2017 ketika kapal selam itu tiba-tiba drop sejauh 84 meter setelah air laut masuk dari tabung snorkel.

Insiden seperti itu pernah terjadi pula pada 2014, saat Nanggala drop 17 meter di kedalaman laut Bali sebelah barat. "Ketika sebuah kapal selam 'jatuh', itu bukanlah peristiwa yang biasa. Bisa dibilang, itu adalah situasi darurat," kata satu di antara awak itu.

Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto (kanan) dan Atase Militer Cina Senior Colonel Chen Yongjing (tengah) melihat sebuah puing dari kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam, saat konferensi pers di Pangkalan AL Denpasar, Bali, Selasa, 18 Mei 2021. Hingga kini, tim masih mencari bagian tabung tekan atau ruang utama kapal selam. Foto: Johannes P. Christo

Beda lagi dengan kasus yang diingat Achmad Taufiqoerrochman, mantan Wakil Kepala Staf TNI AL. Menurutnya kapal selam Nanggala pernah melaporkan problem koneksi dengan tabung torpedonya pada 2016 sebelum kemudian diperbaiki.

REUTERS | BBC

Baca juga:
Pakar di Australia Ungkap Cara Lain Telisik Tragedi Kapal Selam Nanggala

Berita terkait

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

3 jam lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

2 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya