Bocoran Hasil Kajian, Pentagon Menduga UFO dari Rusia atau Cina

Reporter

Terjemahan

Kamis, 10 Juni 2021 04:00 WIB

Foto dari video yang menunjukkan UFO terekam di dekat San Diego pada 2004, yang dirilis oleh Departemen Pertahanan pada 2017. [CNN / Departemen Pertahanan]

TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon rencananya akan merilis laporan berisi hasil kajiannya terhadap laporan-laporan penampakan fenomena aerial tak dikenal, atau populer disebut unidentified flying objects (UFO), pada akhir bulan ini. Bocoran dari laporan itu adalah Pentagon bakal menyatakan tak menemukan bukti kalau fenomena benda terbang asing tersebut berasal dari luar Bumi.

Menurut sejumlah pejabat senior di pemerintahan Amerika Serikat yang mengetahui laporan yang sedang disiapkan itu, pernyataan yang akan diberikan nanti hanya akan mengkonfirmasi kalau benda terbang asing tersebut bukan produk atau teknologi dari pemerintah ataupun militer Amerika. Namun tidak penegasan pula kalau benda-benda itu bukanlah UFO.

Laporan kajian itu berpangkal dari Agustus 2020 ketika Pentagon atau Departemen Pertahanan AS meresmikan pembentukan Unidentified Aerial Phenomena Task Force (UAPTF). Tugasnya, investigasi laporan yang masuk mengenai sejumlah penampakan benda terbang asing.

Juru bicara Pentagon, Sue Gough, mengatakan, satgas dibentuk untuk memperbaiki pemahaman selama ini, dengan mendapatkan penjelasan tentang profil dan asal-usul benda-benda terbang asing itu. "Misinya adalah untuk mendeteksi, analisa, dan klasifikasi benda terbang asing yang mungkin berpotensi mengancam keamanan nasional AS," kata Sue saat itu.

Dalam Undang-undang Otorisasi Intelijen yang disahkan Juni 2020, Senate Select Committee on Intelligence (SSCI) menyetujui anggaran fiskal 2021 untuk satgas itu. Komite senat itu juga mendukung misi satgas untuk mengungkap apapun bentuk hubungan yang ada antara benda-benda terbang asing itu dengan persenjataan negara rival Amerika.

Advertising
Advertising

Berdasarkan regulasi perundang-undangan yang menaunginya itu, satgas harus memberikan laporan pertamanya di hadapan Kongres Amerika pada 25 Juni 2021. Bocoran atas laporan itu lalu diberikan The New York Times di awal bulan ini.

Pentagon menegaskan video UFO nyata, diambil oleh pilot Angkatan Laut. Kredit: CNN/US Navy

Surat kabar itu menduga akar dari segala misteri UAP selama ini bermuara ke negara yang menjadi 'musuh' Amerika. Laporan Pentagon disebutkan menguji lebih dari 120 insiden kesaksian dari jajaran pilot pesawat tempur Angkatan Laut AS sepanjang dua dekade ke belakang. Ikut dikaji pula penampakan yang dilaporkan dari militer negara lain.

Majalah Times juga mengangkat preview laporan Pentagon soal UFO itu. "Sejumlah pejabat intelijen percaya beberapa dari fenomena aerial itu mungkin berasal dari eksperimen teknologi militer negara rival, terutama Rusia atau Cina," bunyi laporan Times.

<!--more-->

Satu pejabat yang mengetahui tentang isi laporan itu mengatakan bahwa para pimpinan militer dan intelijen Amerika mencemaskan eksperimen teknologi hipersonik oleh Cina atau Rusia. Mereka menduga kedua negara berusaha mencari cara menghindari teknologi pertahanan rudal Amerika ketimbang adanya UFO dari luar Bumi.

John Ratcliffe, eks Direktur Komunitas Intelijen Nasional AS, pernah mengatakan dalam sebuah program berita di Amerika pada Maret lalu bahwa Pentagon menghadapi begitu banyak laporan yang didalamnya berisi kesaksian atas obyek-obyek yang aksinya sulit untuk dijelaskan. Menurut Ratcliffe, bukan hanya pilot-pilot pesawat tempur Angkatan Laut yang pernah melihatnya, tapi juga Angkatan Udara dan juga rekaman citra satelit.

Obyek-obyek asing itu dilaporkan membuat gerakan-gerakan yang sulit diikuti, atau melesat melampaui kecepatan suara tanpa menyebabkan ledakan sonik. Belum ada data ilmiah yang dipublikasikan tentang pesawat yang bisa melewati batas kecepatan suara tanpa menghasilkan sonic boom. Para perekayasan mungkin bisa mengurangi ledakan itu tapi para ahli fisika menyatakan tidak mungkin untuk menghilangkannya sama sekali.

“Pendeknya, hal-hal yang sulit kami jelaskan," kata Ratcliffe sambil menambahkan analisa terhadap kemungkinan faktor cuaca atau gangguan visual dimaksukkan dalam kajian. "Tapi ada kalanya di mana kami tidak memiliki penjelasan yang baik untuk beberapa hal yang sudah kami lihat itu," katanya lagi.

Cina dan Rusia memang diketahui telah mengembangkan persenjataan hipersonik. Pada musim gugur lalu, misalnya, sebuah video dari Cina menunjukkannya senjata itu pada sebuah pesawat bomber. Saat yang sama Rusia menguji untuk pertama kalinya rudal yang mampu melesat dengan kecepatan lebih dari Mach 5 dan dilaporkan mampu menghajar targetnya di laut.

Lalu, baru beberapa pekan lalu Rusia mengumumkan tengah membangun jet tempur mesin tunggal hipersonik. Adapun Cina sedang menggarap sebuah standing oblique detonation ramjet engine yang dikabarkan mencapai sembilan kali kecepatan suara dalam uji di wind tunnel. Mesin itu diklaim mampu mentenagai sebuah pesawat mencapai titik manapun di dunia hanya dalam dua jam.

Rudal hipersonik Tsirkon dari Rusia telah berhasil menyelesaikan tes pengembangan penerbangan di sebuah kapal. yang dilaksanakan pada 2020. Fregat Admiral Gorshkov membuat tiga peluncuran Tsirkon yang sukses dua di laut dan satu di target darat.

Jika benar benda-benda terbang asing dalam laporan Pentagon itu adalah pesawat Rusia atau Cina, sejumlah pejabat di Amerika mengatakan, "Itu artinya riset hipersonik dari dua negara itu telah jauh meninggalkan perkembangan militer Amerika."

UAPTF diharapkan merilis bagian dari laporannya yang berklasifikasi bukan rahasia tersebut ke Kongres pada 25 Juni mendatang. Sedang bagian lainnya yang bersifat rahasia membuat kemungkinan keberadaan invasi makhluk luar Bumi alias UFO tetap ada.

POPULAR MECHANICS

Baca juga:
Pentagon Publikasikan 3 Video UFO dari Pilot Pesawat Tempur Angkatan Laut AS

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

3 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

11 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

16 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

17 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

18 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

18 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

18 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

22 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya