Sultan Larang Karantina Mandiri Covid-19 Jika Rumah Tanpa Kamar Mandi

Jumat, 18 Juni 2021 21:55 WIB

Wakil Gubernur DI Yogyakarta, Sri Paduka Paku Alam X berbincang dengan penyandang disabilitas yang mengikuti vaksinasi Covid-19 massal di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Kamis 17 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X meminta langkah karantina mandiri bagi warga benar-benar diperketat pengawasannya dengan situasi Covid-19 yang kian genting saat ini.

Sultan pesimistis karantina mandiri akan menyelesaikan masalah jika sarana dan fasilitasnya tak memadai. Ia pun menginstruksikan kabupaten/kota se-DIY menyiapkan lokasi karantina yang setidaknya bisa menampung 3.000 orang lagi.

“Kabupaten/kota yang harus menyiapkan lokasi karantina tambahan. Warga tidak boleh melakukan karantina mandiri di rumah kalau rumah itu tak ada kamar mandinya,” kata Sultan, Jumat, 18 Juni 2021.

Sultan mengatakan pemerintah daerah sudah mengalokasikan anggaran bagi kabupaten/kota membuat lokasi karantina ini. Minimal satu lokasi karantina, misalnya di tingkat kecamatan, bisa memuat lima unit ranjang isolasi pasien Covid-19.

Tempat karantina kecamatan ini untuk menampung pasien yang tak memiliki fasilitas karantina mandiri di rumahnya. Jika karantina mandiri dibuat mudah, maka Sultan memprediksi penularan semakin meluas lagi.
“Karena kalau satu orang dalam keluarga kalau sudah terkena Covid-19, keluarga lainnya akan rentan tertular, “ kata dia.

Advertising
Advertising

Lokasi karantina tambahan ini, menurut Sultan, juga penting disiapkan karena ranjang rumah sakit rujukan yang semula masih 36 persen sekarang sudah jadi 75 persen.

“Nanti kalau pasien dari daerah lain ada yang masuk, ranjang itu akan semakin penuh lagi, makanya karantina kabupaten/kota perlu ditambah sejak sekarang,” kata Sultan.

Ketua DPRD DIY Nuryadi mendukung opsi karantina wilayah atau lockdown yang dipersiapkan Sultan. “Situasi Covid-19 di DIY saat ini sudah sangat memprihatinkan, karena sebelum Lebaran masih sangat landai, tapi ternyata sekarang situasinya berbalik 180 derajat dengan penularan terus di atas 500 kasus per hari,” kata dia.

Nuryadi meminta dalam situasi seperti saat ini tidak boleh saling menyalahkan. Ia meminta masyarakat maupun pemangku kebijakan kompak menghentikan penularan Covid-19 di DIY.

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana juga setuju kebijakan lockdwon di wilayah DIY saat ini. “Angka tambahan kasus harian yang dipublikasikan Gugus Tugas Covid-19 itu kami yakini hanya angka yang ditemukan, di luar itu kami yakin lebih banyak lagi padahal ranjang rumah sakit kian penuh,” katanya.

Baca:
Covid-19 Varian Delta Menyebar di 80 Negara, Punya Gejala yang Berbeda

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

5 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya